Asam Urat: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Jakarta

Tak jarang orang menyebut kesulitan jalan disebabkan oleh asam urat yang kambuh. Namun, sebenarnya asam urat bukanlah penyakit yang secara tiba-tiba muncul tanpa suatu sebab.

Asam urat adalah senyawa alami tubuh dan hasil produk sampingan metabolisme purin. Senyawa ini merupakan hasil sisa metabolisme dari penyerapan zat dalam makanan yang telah dikonsumsi.

Bahkan, pada kondisi tertentu metabolisme manusia bisa memproduksi asam urat secara otomatis. Sebagian besar asam urat larut dalam darah melalui ginjal, kemudian mengendap dalam urine.


Asam urat dalam tubuh memiliki nilai normal yang berbeda sesuai jenis kelamin. Bagi laki-laki, asam urat dapat dikatakan normal antara 2,5-7 mg/dl, sedangkan untuk wanita 1,5-6 mg/dl. Jika kadar tersebut melewati batas normal, bisa menimbulkan masalah kesehatan, seperti radang sendi (artritis gout) dan kerusakan sendi.

Kadar asam urat yang tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan di jaringan persendian sehingga menyebabkan radang sendi (arthritis gout) yang berulang. Di sisi lain, benjolan (tophus) karena penumpukan asam urat di jaringan bawah kulit memicu kerusakan sendi dan gangguan ginjal, termasuk batu ginjal.

Gejala Asam Urat

Seseorang dengan kadar asam tidak normal kemungkinan tidak bergejala. Itulah sebabnya, banyak orang tidak sadar dengan kenaikan kadar asam urat dalam tubuh sehingga memberikan dampak berupa komplikasi penyakit. Berikut adalah gejala yang timbul bila asam urat dalam tubuh tinggi:

  • Nyeri yang disebabkan oleh pembengkakan sendi.
  • Sendi yang terasa hangat bahkan panas jika disentuh.
  • Area kulit di sekitar sendi jadi lebih mengkilap dan berubah warna.

Selain itu, gejala yang terus berulang dalam waktu lama dapat menimbulkan benjolan di sendi (tophus). Akibatnya, gerakan sendi terbatas, lalu erosi dan destruksi sendi.

Pada ginjal, asam urat dapat mengakibatkan gangguan ginjal kronis dan batu ginjal. Selain kadar asam urat yang tinggi, gejala lainnya dalam penyakit batu ginjal adalah sakit punggung, sering buang air kecil, urine keruh dan berbau.

Kasus asam urat rendah sebenarnya lebih jarang terjadi sehingga gejalanya jarang terdeteksi. Seseorang dengan kadar asam urat rendah dapat buang air kecil lebih banyak dari biasanya sampai-sampai menyebabkan dehidrasi jika tidak minum cukup air.

Penyebab Asam Urat Tidak Normal

Asam urat darah yang tinggi lebih banyak terjadi karena kemampuan ekskresi asam urat oleh ginjal tidak cukup untuk mempertahankan kadar yang normal. Sebanyak 90 persen pasien dengan artritis gout diketahui tidak dapat mengekskresi asam urat yang cukup ke urin. Sisanya, disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung asam urat berlebih, seperti:

  • Makanan laut (seafood), khususnya salmon, udang, lobster, dan sarden.
  • Daging merah dan organ daging (hati).
  • Makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi.
  • Alkohol.
  • Kondisi kesehatan lain yang berkaitan dengan kadar asam urat tinggi adalah:
  • Sindrom metabolik.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Diabetes.
  • Diet tinggi purin.
  • Penggunaan diuretik (jenis obat untuk menurunkan kadar cairan tubuh).
  • Obesitas.

Diagnosis Asam Urat Tinggi

Salah satu cara umum yang digunakan untuk mengukur kadar asam urat adalah menggunakan sampel darah. Tes ini bisa dilakukan masyarakat pada layanan kesehatan terdekat. Tak perlu menunggu lama, hasilnya pun akan keluar dengan hitungan menit.

Namun, orang dengan penyakit penyerta kronis disarankan oleh dokter untuk melakukan tes yang lebih detail lagi, seperti sampel urine, USG, X-ray, ataupun CT scan.

Komplikasi Asam Urat

Beberapa kondisi asam urat yang tinggi bisa mengakibatkan pengidapnya mengalami penyakit penyerta, seperti:

1. Arthritis Gout

Kondisi ini adalah salah satu bentuk radang sendi yang paling sering terjadi. Orang dengan kondisi ini membuat asam urat menumpuk di jaringan sendi sehingga menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan perubahan warna. Arthritis gout paling sering mempengaruhi sendi jari kaki, pergelangan kaki, dan lutut.

2. Penyakit ginjal

Ginjal menyaring limbah dari darah, termasuk asam urat. Penyakit yang merusak ginjal akan mengurangi kinerjanya secara normal. Ketika ini terjadi, limbah asam urat dapat menumpuk di dalam darah.

Pengobatan Asam Urat

Ada baiknya melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi asam urat ini. Apabila telah terdeteksi kadar asam urat yang tinggi, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk diberikan pengobatan lebih lanjut dan terapi. Jangan tunggu berkembang dan menimbulkan penyakit yang lebih serius.

Selain bantuan medis, pengidap asam urat yang tidak normal harus minum banyak cairan sekurang-kurangnya delapan gelas sehari, mengurangi makan lemak dan manis, serta berolahraga rutin.

Ditinjau oleh:

dr Hikmat Pramukti, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
RS Pondok Indah – Pondok Indah

Asam Urat: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan  dr Hikmat Pramukti, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah – Pondok Indah (Foto: RS Pondok Indah)


Terima kasih telah membaca artikel

Asam Urat: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan