AS Tegaskan Tak Bakal Lockdown Meski COVID-19 Naik, Ini Alasannya

Jakarta

Saat negara-negara Eropa kembali menghadapi gelombang baru COVID-19, Amerika Serikat ikut mencatat kenaikan kasus. Meski begitu, AS menegaskan tak akan menerapkan lockdown.

Rata-rata sepekan terakhir kasus COVID-19 AS meningkat 18 persen dari pekan lalu, menjadi 92.800 per hari. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakut AS Rochelle Walensky mengungkap kasus COVID-19 rawat inap juga mengalami peningkatan.

“Rawat inap di AS naik 6 persen menjadi rata-rata 5.600 per hari dan rata-rata kematian harian sekitar 1.000 per hari,” katanya.

Dikutip dari Reuters, sekitar 47 juta populasi dewasa Amerika yang memenuhi syarat dan lebih dari 12 juta remaja masih belum sepenuhnya divaksinasi. Strategi pemerintah adalah menggencarkan cakupan vaksin COVID-19 termasuk vaksinasi booster.

Koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients menjelaskan penyebaran COVID-19 diharapkan bisa ditekan dengan memperluas sasaran vaksin, termasuk pada usia anak.

“Kami tidak menuju ke arah itu (lockdown). Kami memiliki alat untuk mempercepat jalan keluar dari pandemi ini, vaksinasi yang tersedia secara luas, vaksinasi booster, vaksinasi anak, terapi,” kata Zients kepada wartawan pada briefing Gedung Putih.

“Kita dapat mengekang penyebaran virus tanpa harus dengan cara apapun mematikan ekonomi kita.”


Terima kasih telah membaca artikel

AS Tegaskan Tak Bakal Lockdown Meski COVID-19 Naik, Ini Alasannya