Shopee Affiliates Program

Apjatel: Pemerintah Perlu Beri ‘Gula-Gula’ agar Penetrasi Fixed Broadband Tumbuh Cepat

Jakarta, – Meski jadi andalan untuk mendapatkan koneksi internet berkecepatan tinggi dan stabil, penetrasi fixed broadband di Indonesia nyatanya masih sangat rendah.

“Kondisi terkini, jujur rencana pita lebar dari Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019, yang dimaan menargetkan lebih dari 70 persen, akhir tahuh lalu baru sekitar 15 persen penetrasi fixed broadband, data sekarang mungkin meningkat saya belum dapat, tetapi perkiraan saya itu belum sampai 20 persen,” terang Muhammad Arif Angga, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), dalam acara Bincang Eksekutif dengan mengangkat tema ‘Mengupas Tantangan dan Peluang Bisnis Fixed Broadband’, Jumat (1/10).

Kondisi ini bisa karena para pemain di bisnis fixed Broadband melakukan overlapping, “jadi hanya bermain di kota-kota besar saja yang berpenduduk banyak. Bisa dibayangkan di Jakarta saja ada puluhan operator layanan fixed broadband, sedangkan di kota kecil ada 1 atau 3 pemain saja. Alhasil yah, penetrasinya sedikit artinya kurang meningkat karena jaringan digelar secara berulang saja,” sambungnya.

Kemudian dirinya pun menilai, walaupun UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memayungi dengan memberikan kemudahan dalam penggelaran fiber optik, nyatanya implementasi dilapangannya pun masih sama.

“Aturanya kan bagus, misal ada aturan yang menghimbau pemerintah daerah beri kemudahan untuk gelar jaringan, tapi  implementasinya sama saja, UU Cipta Kerja ada atau enggak ada bedanya tidak jauh,” cetus Arif, yang kini terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (Apjii) 2021-2014.

Baginya untuk menguatkan penetrasi fixed broadband kini maka tugas semua pihak, pemerintah menurut Arif juga perlu memberi setimulus untuk medorong teman-teman operator bersemangat menggelar fixed broadband.

“Memang perlu gula-gula lah, dari pemerintah bisa dengan memberi intensif izin digratiskan untuk mendorong teman-teman operator mengelarkan fixed broadbrand ke area baru,” cetusnya.

“lalu teman-teman Apjatel juga membutuhkan data, misal di daerah mana yang belum ada layanan broadbandnya, kemudian diikuti potensi data penduduknya, rumahnya ini harus jelas, karena kan kebanyakan rekan-rekan kita swasta,, jadi mereka bisa melakukan proyeksi pembelanjaan modal atau Capex-nya. Ini juga bisa menjadi salah satu pendorong penting bagi penetrasi fixed broadband,” tandas Arif.

Terima kasih telah membaca artikel

Apjatel: Pemerintah Perlu Beri ‘Gula-Gula’ agar Penetrasi Fixed Broadband Tumbuh Cepat