Apakah ‘Masuk Angin’ Benar-benar Ada? Dokter Menjawabnya di Sini

Jakarta

Masuk angin merupakan salah satu kondisi yang sering kali dirasakan oleh masyarakat Indonesia ketika imunitas tubuhnya sedang menurun. Kondisi ini kerap disalahartikan sebagai kondisi di mana angin masuk ke dalam tubuh.

Angin yang masuk ke dalam tubuh tersebut kemudian menyebabkan tubuh mengalami sejumlah gejala, mulai dari meriang hingga sakit tenggorokan. Padahal, istilah masuk angin bukan berarti tubuh kemasukan angin, lho.

Justru, tubuh sedang terserang oleh virus yang disebut dengan virus common cold atau selesma. Virus tersebut kemudian akan menimbulkan gejala-gejala yang kerap dikeluhkan sebagai gejala masuk angin.

“Kalau kita lihat dari kaca mata kedokteran ya, masuk angin ini sebenarnya adalah masuk virus. Virus common cold atau virus selesma yang menimbulkan gejala-gejala seperti meriang, kembung, mual, kemudian kadang ada sakit tenggorokan, kadang ada batuk, kadang ada pilek,” jelas Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr (Cand) dr Inggrid Tania, M.Si (Herbal), Kamis (15/4/2021).

Selain dianggap sebagai keluhan masuk angin, sejumlah gejala yang muncul tersebut juga tak jarang disalahartikan sebagai flu. Ternyata, kata dr Inggrid, gejala yang ditimbulkan oleh virus influenza akan lebih berat lagi daripada virus selesma.

“Kalau orang Indonesia juga kadang bilangnya itu sebagai flu. Tapi itu sebenarnya adalah common cold atau selesma. Kalau flu sebenarnya lain lagi, namanya virus influenza. Itu lebih berat lagi. Biasanya demamnya lebih tinggi, sakit ototnya lebih berat,” lanjutnya.

Jenis virus common cold yang sering dianggap sebagai masuk angin merupakan rhinovirus. Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rhinovirus merupakan jenis virus selesma yang paling umum dialami oleh banyak orang.

“Kalau ini namanya virus common cold, contoh nama virusnya misalnya rhinovirus. Nah ini yang kita sebut sebagai masuk angin. Kalau orang dulu karena belum mengenal ilmu virus ya, maka menganggapnya angin yang masuk ke dalam tubuhnya. Tapi sebenarnya virus,” pungkas dr Inggrid.


Terima kasih telah membaca artikel

Apakah ‘Masuk Angin’ Benar-benar Ada? Dokter Menjawabnya di Sini