
Apa Itu Golongan Obat Antihistamin? Cek Jenis dan Fungsinya

Jakarta –
Antihistamin adalah golongan obat untuk menangani gejala akibat alergi, seperti urtikaria atau rhinitis alergi. Sesuai namanya, obat ini membantu mengobati kondisi yang disebabkan oleh terlalu banyak histamin, zat kimia yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Antihistamin paling sering digunakan pada orang-orang yang memiliki reaksi alergi terhadap bahan alergen. Obat ini juga digunakan untuk mengobati berbagai kondisi lain seperti masalah perut, pilek, dan gangguan kecemasan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, Antihistamin bekerja dengan cara menghambat kerja dan jumlah histamin di dalam tubuh. Dengan ini, maka gejala alergi diharapkan dapat mereda. Meski demikian, antihistamin tidak dapat menyembuhkan alergi.
Antihistamin terbagi atas tiga jenis, yaitu generasi pertama, kedua, dan ketiga. Pada Antihistamin generasi pertama dapat menyebabkan rasa kantuk. Sementara itu, generasi kedua dan ketiga tidak melewati lapisan otak, sehingga jarang menimbulkan rasa kantuk.
Berikut adalah dosis, efek samping, dan aturan pakai antihistamin untuk meredakan gejala alergi.
Dosis Antihistamin menurut Jenisnya
Antihistamin Generasi Pertama
1. Chlorpheniramine
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: Dosis 4 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 24 mg per hari.
- Anak usia 6-12 tahun: Dosis 2 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 12 mg per hari
- Anak usia 2-5 tahun: Dosis 1 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 6 mg per hari
- Anak usia 1-2 tahun: Dosis 1 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 4 mg per hari
2. Cyproheptadine
- Dewasa: Dosis awal 4 mg, tiap 3-4 kali sehari. Dosis perawatan 4-20 mg per hari. Dosis maksimal 32 mg per hari
- Anak usia 2-6 tahun: Dosis 2 mg, tiap 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 12 mg per hari
- Anak usia 7-14 tahun: Dosis 4 mg, tiap 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 16 mg per hari
3. Ketotifen
- Dewasa dan anak usia di atas 3 tahun: Dosis 1 mg, tiap 2 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 mg, tiap 2 kali sehari
4. Promethazine
- Dewasa: Dosis 25 mg, dikonsumsi pada malam hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg, tiap 2 kali sehari.
- Anak usia 2-5 tahun: Dosis 5-15 mg per hari, dikonsumsi tiap 1-2 kali sehari
- Anak usia 5-10 tahun: Dosis 10-25 mg per hari, dikonsumsi tiap 1-2 kali sehari
5. Triprolidine
- Dewasa: Dosis 2,5 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 10 mg per hari
- Anak usia 4 bulan sampai 2 tahun: Dosis 0,313 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 1,252 mg per hari
- Anak usia 2-4 tahun: Dosis 0,625 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 2,5 mg per hari
- Anak usia 4-5 tahun: Dosis 0,938 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 3,744 mg per hari
- Anak usia 6-11 tahun: Dosis 1,25 mg, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 5 mg per hari
6. Brompheniramine
- Dewasa: Dosis 4 mg, tiap 4-6 jam
- Anak usia 6-12 tahun: Dosis 2 mg, tiap 4-6 jam
7. Hydroxyzine
- Dewasa: Dosis 25 mg, tiap 3-4 kali sehari
- Anak usia di bawah 6 tahun: Dosis 50 mg per hari, dibagi dalam 4 kali pemberian
- Anak usia di atas 6 tahun: Dosis 50-100 mg per hari, dibagi dalam 4 kali pemberian
Antihistamin Generasi Kedua
1. Cetirizine
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: Dosis 10 mg, 1 kali sehari
- Anak usia 6-12 tahun: Dosis 5 mg, 2 kali sehari
- Anak usia 2-6 tahun: Dosis 2,5 mg, 2 kali sehari
2. Loratadine
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: Dosis 10 mg, 1 kali sehari atau 5 mg, tiap 2 kali sehari
- Anak usia 2-12 tahun dengan berat badan di atas 30 kg: Dosis 10 mg, 1 kali sehari
- Anak usia 2-12 tahun dengan berat badan di atas 30 kg: Dosis 5 mg, 1 kali sehari
3. Levocetirizine
- Dewasa: Dosis 2,5-5 mg, sehari sekali
- Anak usia 6 bulan sampai 5 tahun: Dosis 1,25 mg, sehari sekali
- Anak usia 6-11 tahun: Dosis 2,5 mg, sehari sekali
4. Astemizole
- Dewasa: Dosis 10 mg, sehari sekali
- Anak usia 6-12 tahun : Dosis 5 mg, sehari sekali
Antihistamin Generasi Ketiga
1. Fexofenadine
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: Dosis 120 mg per hari yang di bagi menjadi 1-2 kali pemberian, atau 180 mg sekali sehari
- Anak usia 2-11 tahun: Dosis 30 mg tiap 2 kali sehari
2. Desloratadine
- Dewasa: Dosis 5 mg, sehari sekali
- Anak usia 6-11 bulan: Dosis 1 mg, sekali sehari
- Anak usia 1-5 tahun: Dosis 1,25 mg, sekali sehari
- Anak usia 6-11 tahun: Dosis 2,5 mg, sekali sehari
Efek Samping Obat Antihistamin
Penggunaan antihistamin dapat menyebabkan efek samping seperti berikut ini:
- Agitasi
- Kantuk
- Mulut kering
- Pusing
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Sulit buang air besar
Antihistamin generasi pertama jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, seperti penurunan kesadaran hingga delirium. Jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter.
Aturan Pakai Obat Antihistamin
Saat menggunakan obat antihistamin, ikuti petunjuk dari dokter atau baca aturan pakai di label kemasan. Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas berat saat sedang menjalani pengobatan dengan antihistamin karena dapat menyebabkan rasa kantuk dan pusing. Jangan mengonsumsi minuman beralkohol saat menggunakan obat ini, karena dapat menimbulkan efek samping.
Segera periksakan diri ke dokter jika terjadi efek samping yang tidak kunjung membaik, reaksi alergi, hingga overdosis saat menggunakan Antihistamin.
Apa Itu Golongan Obat Antihistamin? Cek Jenis dan Fungsinya
