Shopee Affiliates Program

Andai Benar Rachel Vennya Jadi Duta Karantina, Apa Dampaknya? Ini Kata Pakar

Jakarta

Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai soal viralnya isu Rachel Vennya dijadikan duta karantina, merupakan langkah yang salah. Kabar itu sendiri telah dibantah oleh pihak-pihak terkait.

Sebab, Dicky menyebutkan, idealnya duta itu diberikan kepada orang yang terbaik. Artinya, orang yang bisa merepresentasikan dengan baik.

“Namanya duta itu utusan, utusan itu diberikan kepada orang yang terbaik, yang bisa merepresentasikan tugas yang nanti dijalani, seperti duta besar contohnya,” terang Dicky, kepada detikcom, (16/10/2021).

“Jadi artinya, kalau bicara soal duta karantina, ya yang bisa melakukan karantina itu dengan baik. Itu pemahamannya, bukan yang salah malah dijadikan duta. Itu salah kaprah, itu namanya duta salah,” sambungnya.

Dicky mengatakan, yang sepatutnya dijadikan duta karantina nantinya adalah mereka yang bisa yang bisa melakukan karantina dengan sangat baik.

“Pendekatan pendekatan ini harus berbasis sains, jangan asal. Kalau menggunakan pendekatan berbasis komunikasi risiko, ya bukan begitu. Harus cari role model yang teladan,” pungkas Dicky.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI membantah soal informasi tersebut.

Kemenkes dipastikan tidak ada rencana mengangkat selebgram Rachel Vennya menjadi duta karantina.

“Tidak ada itu,” tegas dr Nadia saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/10/2021).


Terima kasih telah membaca artikel

Andai Benar Rachel Vennya Jadi Duta Karantina, Apa Dampaknya? Ini Kata Pakar