Amazon Ungkap 19.816 Karyawan Menderita COVID-19

Jakarta, – Satu hari setelah ada laporan mengenai kurangnya transparansi Amazon seputar wabah COVID-19 di fasilitasnya, raksasa teknologi Amerika Serikat itu akhirnya merilis data tentang berapa banyak karyawan yang diuji tes swab dan dinyatakan positif. Perlu diketahui, informasi seperti ini sebagian besar belum dirilis oleh perusahaan besar lainnya di AS.
Amazon mengatakan sedang melakukan ribuan pengujian per hari, dan berencana mencapai 50.000 pengujian per hari di 650 lokasi pada November.
Amazon mengatakan dari 1.372.000 karyawan yang bekerja di sana atau untuk Whole Foods antara 1 Maret dan 19 September, sekitar 19.816 dinyatakan positif COVID-19.
Menurut Amazon, dengan menggunakan data Universitas Johns Hopkins untuk periode waktu yang sama dan memperhitungkan faktor-faktor seperti geografi dan usia, diperkirakan bahwa berdasarkan tingkat infeksi untuk populasi umum, diperkirakan akan ada 33.952 yang positif.
Salah satu negara bagian yang diungkap adalah Minnesota (lokasi protes sebelumnya atas kondisi kerja). Persentase penyebaran virus di sini mencapai 31,7 kasus per 1.000 di antara karyawan Amazon.
Angka itu jauh di atas tingkat yang dilaporkan negara bagian yaitu 15,8, dan tingkat rata-rata Amazon sendiri di antara karyawan sebesar 19.1.
Ungkapan ini cocok dengan laporan sebelumnya oleh Bloomberg yang menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan bagaimana mereka tidak sejalan dengan pernyataan publik Amazon pada saat itu. Laporan juga mencatat bahwa angka ini belum termasuk jaringan pengemudi pengiriman pihak ketiga Amazon.