Alasan Wuling Jadikan Almaz Mobil Hybrid

Artikel Oto – Wuling Motors baru saja meluncurkan Almaz dengan mesin hybrid. Menariknya, Wuling memilih basis sebuah SUV untuk dijadikan kendaraan elektrifikasi. Lantas, apa alasan dari Wuling memilih Almaz sebagai mobil hybrid?
Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors mengatakan bahwa alasan Almaz dijadikan basis mobil hybrid karena dianggap sebagai figur yang tepat. Selain itu, market yang cocok untuk teknologi hybrid adalah mobil dengan figur SUV.
“Karena kita maunya bukan cuma ngomongin tentang environment. Tetapi juga exciting performance. Jadi Almaz yang kita harapkan bisa memberi hal itu semua,” kata Dian dilansir dari detik Oto.
Meskipun saat ini Wuling hanya menyediakan Almaz versi elektrifikasi, tidak menutu kemudian mobil lain akan disematkan teknologi serupa. Untuk ke depannya, akan banyak produk yang diluncurkan oleh Wuling. Baik modifikasi, inovasi dari produk yang sekarang beredar, atau produk baru.
“Satu-satu ya. Saat ini memang Almaz dulu, karena kita riset kita pikir ini market yang tepat untuk hybrid sekarang ini, untuk produk Wuling. Namun tidak menutup yang lain, kita juga lagi riset ya,” tambah Dian.
Baca Juga: Wuling Almaz Hybrid Resmi Meluncur, Harga Rp400 Jutaan
Spesifikasi Wuling Almaz Hybrid
Soal performa, Almaz Hybrid dibekali dengan mesin bensin berkapasitas 2.000 cc 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga 123 dk dengan torsi puncak 168 Nm. Mesin bensin atkinson cycle dikawinkan dengan motor listrik berlabel Permanent Magnet Synchronous Motor yang mampu menghasilkan tenaga 174 dk dan torsi 320 Nm.
Tenaga dari mesin bensin dan motor listrik disalurkan lewat transmisi dengan sistem Dedicated Hybrid Transmission (DHT). Untuk baterainya, Wuling Almaz Hybrid menggunakan baterai Ternary Lithium-ion (NMC) berkapasitas 1,8 kWh.
Wuling Almaz Hybrid memiliki tiga mode berkendara, yaitu EV Mode, Series Hybrid, dan Hybrid Parallel. Mode tersebut akan berubah secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Sistem mobil akan mendeteksi beberapa variabel untuk mengubah mode berkendara. Hal tersebut meliputi kapasitas baterai, kecepatan kendaraan, dan akselerator. Mobil bisa berjalan menggunakan baterai saja dengan kecepatan di bawah 40 km/jam.