Ahli Ungkap Tingkat Keparahan Omicron yang Diduga 500 Persen Lebih Menular

Jakarta –
Varian Omicron diketahui menular lebih cepat dibandingkan varian Corona lainnya, termasuk varian Delta yang diyakini menjadi pemicu lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia. Kini RI sudah mencatat total lima kasus varian Omicron, masih bisakah penyebarannya dicegah?
“Omicron terbukti (menular) sangat cepat. Inggris dari 10 kasus per hari, menjadi 100 per hari, sekarang 70 ribu per hari. Lebih tinggi daripada kasus di Indonesia pada Juli sebanyak 50 ribu per hari,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers terkait temuan kasus pertama varian Omicron di RI, Kamis (16/12/2021).
Sebelumnya, seorang peneliti asal Wina, Austria, Ulrich Elling, sempat memprediksi varian Corona 500 persen lebih menular dibanding varian Delta. Peneliti tersebut menyebut di Afrika Selatan, di mana varian tersebut pertama kali terdeteksi, kasus COVID-19 bertambah 100 kali lipat pada November 2021.
“500 persen lebih menular daripada Delta,” ujarnya, dikutip dari Express, Rabu (22/12/2021).
Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga kini belum ada data yang solid perihal tingkat penularan varian Omicron.
Menanggapi kabar tersebut, spesialis patologi klinik Primaya Hospital Bekasi Timur dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, menyebut tingkat keparahan yang ditemukan pada pasien-pasien varian Omicron hingga kini tergolong ringan.
Meski kabar tersebut melegakan, ia tak menutup mata dari kemungkinan varian Omicron mampu kabur dari perlindungan vaksin COVID-19 dan infeksi virus Corona sebelumnya. Di lain sisi, diketahui juga bahwa varian Omicron menimbulkan gejala lebih ringan pada orang yang sudah menerima dosis lengkap vaksin COVID-19 daripada yang belum divaksin.
“Karakteristik gejala COVID-19 mirip gejala infeksi virus influenza. Kemunculan gejala dipengaruhi kondisi kesehatan pasien secara umum, juga level kekebalan tubuh dan kemampuannya untuk melawan virus,” ujarnya dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (22/12/2021).