Ahli Geriatri UI Jelaskan Kematian Lansia di Norwegia Usai Vaksin Pfizer

Jakarta –
Puluhan lansia di Norwegia meninggal dunia usai mendapatkan suntikan vaksin Corona yang dikembangkan Pfizer-BioNTech. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan vaksin Corona bagi para kelompok lansia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus dokter spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Siti Setiani, SpPD-KGer, MEpid angkat bicara soal itu. Ia mengatakan, efek samping yang ringan dari vaksin Corona bisa menyebabkan konsekuensi yang sangat serius, jika tingkat kerentaan lansia tersebut sangat berat.
“Ada penjelasannya sebenarnya teman-teman, di situ institut kesehatan masyarakat Norwegia menyatakan bahwa bagi lansia dengan kerentaan yang sangat berat sebetulnya memang apapun efek samping yang ringan pun dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius,” jelas Prof Siti Setiani dalam diskusi daring soal vaksin Corona beberapa waktu lalu.
“Kalau memang sudah renta betul kan disuntik atau jatuh sedikit saja pasti akan menimbulkan konsekuensi yang serius,” lanjutnya.
Selain itu, Prof Siti Setiani juga menjelaskan lansia dengan harapan hidup yang sangat pendek atau sudah terlalu renta memang tidak relevan untuk mendapatkan vaksin.
Namun, Prof Siti Setiani mengungkapkan di Norwegia memang terjadi sebanyak 400 kematian lansia yang tinggal di panti setiap tahunnya, atau sekitar 30 kematian per bulannya. Dan kasus ini sama sekali tidak berhubungan dengan vaksin.
“Belum ada atau tidak ada studi yang membuktikan bahwa vaksin COVID itu menyebabkan kematian, itu penting untuk dipahami. Memang ini perlu diteliti apa penyebab kematiannya,”
“Mungkin saja coincidence (kebetulan) saja antara kejadian vaksin dengan kematian yang terjadi. Karena memang tanpa vaksin pun ada 400 kematian lansia di panti setiap tahunnya,” katanya.
(sao/up)