Shopee Affiliates Program

Ada Lagi, India Temukan Infeksi Jamur Baru Pada Penyintas COVID-19

Jakarta

Lebih dari 11.000 kasus infeksi jamur hitam atau mucormycosis di India telah dilaporkan sejauh ini. Maharashtra serta Gujarat menjadi negara bagian yang paling parah terdampak.

Dikutip dari laman Times of India, dokter juga melihat peningkatan jumlah infeksi jamur lainnya, seperti aspergillosis pada pasien sembuh COVID-19.

Sama halnya dengan infeksi jamur hitam, infeksi aspergillosis juga ditemukan pada pasien baru pulih dari infeksi virus Corona COVID-19. Sebelumnya, di Vadodara, India telah melaporkan ada 262 kasus infeksi jamur hitam dan ada delapan kasus baru aspergillosis.

Kedelapan orang yang yang terinfeksi jamur aspergillosis saat ini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit. Infeksi aspergillosis paru diamati pada orang dengan kekebalan tubuh yang terganggu.

Ahli menyebut aspergillosis tidak terlalu mematikan seperti jamur hitam, tapi tetap bisa berakibat fatal.

Meningkatnya kasus berbagai infeksi jamur di antara penyintas COVID-19 dikaitkan dengan penggunaan steroid dan kekebalan yang terganggu.

Apa itu aspergillosis?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dikutip dari Times of India, aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur aspergillosis. Jamur ini umumnya hidup di dalam maupun di luar ruangan.

Kebanyakan orang menghirup spora aspergillus setiap hari dan tidak sakit. Tapi, orang dengan sistem kekebalan lemah atau penyakit paru-paru berisiko lebih berisiko tinggi terinfeksi aspergillus.

Adapun masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh aspergillus, antara lain reaksi alergi, infeksi pada organ tubuh yang salah satunya adalah paru-paru.

Siapa yang berisiko?

Faktor risiko infeksi aspergillosis ini juga dikaitkan dengan orang yang sedang terinfeksi virus Corona, orang dengan kekebalan tubuh lemah, dan penggunaan steroid jangka panjang. Air non-steril yang digunakan untuk menghidrasi suplai oksigen juga dikaitkan dengan infeksi aspergillosis.

Penggunaan steroid yang tidak rasional dalam pengobatan COVID-19 menjadi salah satu penyebab utama di balik meningkatnya kasus. Oleh karena itu, para tenaga kesehatan diperingatkan untuk menggunakan steroid dengan sangat hati-hati dan tidak berlebihan.


Terima kasih telah membaca artikel

Ada Lagi, India Temukan Infeksi Jamur Baru Pada Penyintas COVID-19