
Pakar Yakini Varian Mu COVID-19 Sudah Masuk RI, Ini Alasannya

Jakarta –
Varian Mu B1621 yang teridentifikasi di Kolombia Januari 2021 lalu, disebut pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman kemungkinan sudah masuk Indonesia. Hal ini dikarenakan rentang waktu ditemukan hingga kini sudah berjalan sembilan bulan di tengah pengetatan perbatasan yang dinilai belum begitu maksimal.
“Potensi itu ada dan sudah masuk tentu, karena ini kan Januari ya masalahnya (ditemukan di Kolombia). Bahkan sebelum akhir tahun ini sudah terdeteksi prediksi saya,” jelas Dicky kepada detikcom Selasa (7/9/2021).
“Ini sudah 9 bulan, dan ini terdeteksi bahkan di Selandia Baru sudah, Jepang, China juga sebenarnya sudah (terdeteksi varian Mu), ini kan menunjukkan (ada potensi), apalagi Indonesia memang tidak ditutup ketat proteksinya,” sambung dia.
Meski begitu, Dicky mengingatkan strategi menghadapi sejumlah varian baru Corona termasuk varian Mu tetap sama. Masifnya testing, tracing dan treatment (3T), kedisiplinan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, menghindari kerumunan (5M) dan cakupan vaksinasi.
Dilonggarkannya PPKM berlevel membuat Dicky khawatir banyak masyarakat menganggap negara sudah benar-benar terbebas dari COVID-19. Padahal, Dicky menyebut masa krisis melawan varian Delta juga belum usai.
“Dengan pelonggaran PPKM ini masyarakat terkesan lupa ya, maskernya diabaikan lagi, bahkan di institusi-institusi perkantoran saya melihat pengabaian itu ya ini yang menjadi PR besar,” tegasnya.
“Dan artinya Indonesia menghadapi ancaman gelombang ketiga iya, tidak hanya karena varian baru, tetapi delta varian aja belum selesai kok, jadi ini sekali lagi bicara varian Mu ini memang kita tidak perlu panik berlebihan,” pungkas dia tetapi menegaskan respons pemerintah dan masyarakat tidak boleh seadanya, karena bisa berujung pada lonjakan kasus kematian.
Pakar Yakini Varian Mu COVID-19 Sudah Masuk RI, Ini Alasannya
