Shopee Affiliates Program

JD.ID Kini Punya 13 Warehouse dan 3.000 Tenaga Pengantaran

Jakarta, – Secara virtual, JD.ID mengajak media mengunjungi pusat logistik otomatis JD.com yang diklaim tercanggih di dunia, di Beijing China. Dengan mengadopsi teknologi otomatisasi dan robot, perusahaan kini dapat memenuhi lebih dari 90% pesanan ritelnya dari lebih dari 500 juta pelanggan aktif dalam waktu 24 jam, tingkat yang tidak dapat ditandingi oleh perusahaan lain di dunia.

JD.com menyeruak menjadi platform e-commerce terkemuka Asia usai berhasil menempati peringkat ke-59 dalam daftar Fortune Global 500 belum lama ini. Salah satu pendorong pencapaian itu adalah pembangunan taman logistik Asia No.1 pertama di Shanghai pada tahun 2009.

‘Jing Dong’ berencana membangun jaringan pusat logistik e-commerce dengan skala terbesar dan tercanggih di dunia. Hingga saat ini, JD.com telah mengoperasikan 32 proyek Asia No.1, sebagai bagian dari 1.000 gudang di seluruh China.

“Pusat logistik JD Asia No. 1 Beijing adalah contoh utama dari otomatisasi di tempat kerja. Dioperasikan pada tahun 2017, Asia No.1 Beijing memiliki luas lebih dari 120.000 meter persegi, dan mampu menangani sebanyak 800.000 pesanan per hari berkat inovasi sistem 19-storey shuttle – yang meningkatkan kapasitas penyimpanan, Automated Ground Vehicles (AGVs) – yang digunakan untuk membantu alur ekspedisi dengan menyortir pesanan dan mengantarkan ke petugas untuk dikemas, serta penyortiran otomatis berkecepatan tinggi,” ungkap Yuchuan Wang, Senior Manager of Global Corporate Affair JD.com.

Sistem AGV yang dikembangkan sendiri oleh JD Logistics digunakan untuk memilih barang. AGV, yang dalam bahasa China disebut sebagai “di lang,” atau “serigala darat,” dapat mengenali kode QR di lantai dan menggunakannya untuk perencanaan rute serta penghindaran rintangan otomatis. Karyawan JD dapat tetap berada di platform kerja dan menunggu AGV datang kepada mereka.

Dengan sistem ini, karyawan dapat mengambil sekitar 250 pesanan per jam, yang tiga kali lebih efisien daripada pendekatan pemetikan tradisional, di mana pekerja gudang harus berjalan ke rak, mengambil barang sendiri dan kemudian kembali ke pengepakan. Zona AGV di Asia No.1 Beijing mencakup area seluas lebih dari 12.000 m2 dan mengoperasikan 330 AGV.

Pusat Logistik JD.ID

Sejak hadir pada Oktober 2015, JD.ID pun menerapkan sistem logistik JD.com, mulai dari tempat penyimpanan (gudang), penyortiran, hingga transportasi dan menjadi pionir sistem pengiriman 24 jam di Asia Tenggara.

“JD.ID memiliki lebih dari 100.000 Stock Keeping Unit (SKU) dari 23 kategori pilihan produk, dan melayani lebih dari jutaan pelanggan di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, JD.ID telah memiliki 13 warehouse yang berlokasi di Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar dan Pontianak. Dengan memanfaatkan armada logistik milik sendiri serta didukung oleh jaringan mitra di seluruh Indonesia, JD.ID dapat menyediakan layanan antar yang cepat dan dapat diandalkan di seluruh wilayah Indonesia dengan jangkauan 365 kota, yang mana 85% dari keseluruhan pesanan mampu memenuhi target 24 jam pengiriman,” ungkap Sendy Sopacua, Head of Warehouse JD.ID.

Pelayanan sistem logistik JD.ID ditangani oleh J-Express atau JX sebagai logistic partner sekaligus sister company JD.ID

JD.ID Kini Punya 13 Warehouse dan 3.000 Tenaga Pengantaran  JD.ID Kini Punya 13 Warehouse dan 3.000 Tenaga Pengantaran

Barry Lim, CEO PT Jaya Ekspress Transindo (JX), menjelaskan, “JD.ID menghadirkan sukacita kepada pelanggan melalui penyediaan produk berkualitas tinggi dan asli #DijaminORI, dan sebagai mitra JD.ID untuk menjalankan sistem logistik, kami berkomitmen untuk dapat memberikan layanan yang andal, cepat dan aman kepada pelanggan di seluruh Indonesia.”

“Dengan dukungan 250 lebih moda transportasi dan 3.000 lebih tenaga pengantaran (JX Smiling Warrior), kami berharap dapat memberikan pelayanan maksimal, cepat dan tepat waktu, yaitu dalam waktu 24 jam sejak order diterima. Dan di tahun 2021 ini, kami bersama JD.ID terus bergerak maju untuk memperluas pasar ke seluruh rantai solusi e-commerce,” ungkapnya.

Pandemi COVID-19 telah mendorong jumlah permintaan atas belanja online di seluruh dunia, sehingga membawa peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan e-commerce untuk memenuhi pesanan pelanggan yang melonjak, dengan lebih efisien.

“Akibat percepatan yang dipengaruhi oleh pandemi, industri tengah mengalami transformasi menuju digitalisasi, yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tutup Yuchuan Wang.

Terima kasih telah membaca artikel

JD.ID Kini Punya 13 Warehouse dan 3.000 Tenaga Pengantaran