Cek Lingkar Perut! Lewat Batas Ini, Waspadai Ancaman Diabetes

Jakarta

Obesitas bisa menjadi salah satu faktor yang mengundang penyakit di tubuh kita. Lebih spesifik lagi, Dr dr Tri Juli Edi Tarigan SpPD-KEMD dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebut jika lemak di bagian perut adalah yang paling berbahaya.

Penumpukan lemak di sekitar perut disebut juga sebagai obesitas sentral. Obesitas sentral ini menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, stroke, hingga diabetes tipe 2.

“Penumpukan lemak di perut lebih berbahaya daripada penumpukan lemak di bagian tubuh lain. Penumpukan lemak di perut lebih berisiko penyakit kardiovaskular,” ujar dokter yang akrab disapa dr TJ dalam diskusi daring, Kamis (12/8/2021).

Ia melanjutkan, idealnya wanita memiliki lingkar perut tidak lebih dari 80 cm. Sedangkan lingkar pinggang ideal bagi pria adalah kurang dari 90 cm.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui berat badan ideal tidak bisa selalu berpatokan pada indeks massa tubuh (BMI). Hal ini disebabkan oleh proporsi tubuh manusia yang berbeda-beda. Untuk mengetahui secara pasti, ia menyarankan untuk mengukur lingkar pinggang secara berkala.

“Kalau orang Asia kan biasanya indeks tubuhnya lebih kecil jadi dengan BMI yang sama dengan bangsa kaukasian, tapi seringnya bangsa Indonesia lingkar perutnya lebih besar. Ini lebih menggambarkan penumpukan lemak di rongga perut,” papar dr TJ.

“Maka tidak cukup hanya menggunakan indeks massa tubuh (BMI). Perlu diukur juga lingkar perutnya,” lanjutnya.

Mengukur lingkar perut juga bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Anda bisa memanfaatkan meteran kain untuk mengukur lingkar pinggang Anda.

“Ukur antara tulang yang di panggul dengan tulang rusuk paling bawah itu tengah-tengahnya diukur. Bisa pakai meteran biasa seperti meteran kain,” tutupnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Cek Lingkar Perut! Lewat Batas Ini, Waspadai Ancaman Diabetes