Jakarta, – Vendor handset diperkirakan akan mengirimkan hingga 32 – 40 juta smartphone 5G pada akhir tahun 2021, dengan perkiraan penjualan perangkat 5G yang lebih terjangkau dengan harga di bawah $200, kata para analis.

India telah menjadi pasar terbesar keempat untuk smartphone 5G dalam hal pengiriman pada saat jaringan 5G baru saja diujicobakan di negara tersebut oleh Reliance Jio, Bharti Airtel dan Vodafone Idea.

Sesuai analisis IDC, India berada di posisi keempat, mengikuti China, AS, dan Jepang, dalam hal pengiriman perangkat 5G sebesar 5 juta unit dengan harga jual terendah rata-rata di kisaran $410.

“Pasar China mendorong ekosistem. Merek membuat lebih banyak SKU dan kemudian pembuat pemain seperti Mediatek membawa chipset terjangkau yang membantu pasar untuk membuka,” Navkendar Singh, Direktur Riset, Perangkat Klien & IPDS, IDC India, seperti dilansir dari laman Economic Times (ET).

“Ada strategi perangkat pertama karena ekosistem didorong oleh China dan mereka berada di depan kurva. India akan mencapai sekitar 40 juta pengiriman telepon 5G, yang kira-kira seperempat dari total pengiriman”, imbuh Navkendar.

Smartphone 5G akan berkontribusi sekitar 24% pengiriman terhadap pengiriman smartphone secara keseluruhan pada tahun 2021, naik dari sekitar 3,5 juta, sesuai perkiraan IDC.

“5G terus menjadi salah satu dari tiga fitur teratas yang diinginkan di smartphone. Konsumen menginginkan perangkat bukti masa depan sehingga 5G cocok,” Tarun Pathak, direktur riset di Counterpoint Research mengatakan kepada ET.

Namun, Singh mengatakan bahwa 5G masih bukan pelanggan ponsel berfitur “show stopper” tetapi merek melalui kampanye pemasaran menyoroti kemampuan 5G sebagai titik pembicaraan.

“Kebangkitan 5G lebih cepat daripada standar nirkabel lainnya sebelumnya, menikmati adopsi yang kuat di pasar-pasar utama seperti China, AS, dan Eropa. India sedikit berbeda di mana bahkan tanpa peluncuran jaringan perangkat sudah dijual di Salah satu pasar di mana ekosistem perangkat telah mendahului transisi teknologi. Kami memperkirakan sekitar 32 juta smartphone 5G akan dijual di India pada akhir tahun ini (sekitar 19% dari total pasar smartphone),” kata Pathak.

Prabhu Ram, kepala kelompok intelijen industri di firma intelijen pasar CyberMedia Research (CMR) mengatakan bahwa pengiriman smartphone 5G diperkirakan berpotensi berkisar antara 25-30 juta pada akhir tahun.

“Seiring kami bergerak maju, kami percaya 5G akan terus berakselerasi, dan menyebar lebih jauh ke tingkat harga yang lebih mudah diakses dan lebih rendah,” tambah Ram.

Sesuai Counterpoint, pangsa smartphone 5G terus meningkat, melampaui 14% pada kuartal yang berakhir Juni itu sendiri. Sesuai CMR India, pengiriman smartphone 5G menyumbang 13% dari keseluruhan pengiriman smartphone pada Q2 2021.

Pembuat Gorilla Glass yang berbasis di AS, Corning, yang bekerja dengan hampir semua pembuat handset di India dan global, mengatakan bahwa 5G akan mempercepat siklus penggantian karena orang-orang di India.

“Kami melihat adopsi smartphone yang lebih agresif. 5G akan melakukan hal yang sama. Ini akan menjadi kurva penetrasi yang curam dan kami akan mendorong siklus penggantian yang cepat,” John Bayne, Wakil Presiden Senior dan Manajer Umum Elektronik Konsumen Selular di Corning Incorporated mengatakan kepada ET.

Ponsel 5G sudah tersedia dengan harga serendah Rs 13.999 dan analis mengatakan bahwa harganya diperkirakan akan turun lebih jauh.

“Secara global kami telah melihat perangkat 5G serendah $ 140, jadi India tidak akan menjadi pengecualian. Namun, kami percaya bahwa perang harga di 5G masih beberapa waktu lagi karena dari perspektif BoM (Bills of material) masih mahal. untuk memproduksi ponsel 5G tanpa mengorbankan spesifikasi utama lainnya. Jadi merek akan berhati-hati tentang hal yang sama,” kata Pathak.

Di antara 5 vendor teratas, Realme memiliki kontribusi 5G tertinggi dan memimpin pasar dengan pangsa 23% di 2Q21, diikuti oleh OnePlus dan Oppo, menurut IDC. Sedangkan OnePlus memimpin pasar 5G premium pada kuartal kedua.