Shopee Affiliates Program

Kerasnya Kompetisi Vendor Smartphone, Tiga Kuartal Tiga Jawara Berbeda

Jakarta, – Persaingan vendor smartphone di Indonesia dalam meraih posisi puncak, bisa diibaratkan seperti ketatnya persaingan Liga Utama Inggris. Posisi klasemen kerap berganti, karena setiap klub bisa menang namun di kesempatan lain juga bisa kalah. 

Ini menunjukkan pasar sangat dinamis, karena jika kita merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, kompetisi belum seketat sekarang. Vendor yang ada di puncak, terbilang itu-itu saja. Seperti Samsung yang kokoh bertahan cukup lama. Posisi Samsung sebagai market leader mulai tergeser pada kuartal ketiga 2019. Untuk kali pertama sejak 2012, vendor asal negeri ginseng itu harus merelakan posisi puncak kepada Oppo. 

Memang sejak lengsernya Samsung dari posisi puncak, kondisi persaingan sudah sangat berbeda. Kehadiran vendor-vendor China yang datang bagai air bah, dan konsisten dalam mengkampanyekan kelebihan produk, membuat lansdscape pasar smartphone di Tanah Air berubah dengan cepat. Hanya dalam tempo lima tahun, dari challenger mereka sudah menjadi market leader. 

Ketatnya persaingan tercermin dari jawara yang kerap berubah sejak tiga kuartal terakhir. Tengok saja pada kuartal keempat 2020, Vivo untuk pertama kalinya merebut posisi puncak. Namun di kuartal pertama 2021, Oppo yang pada periode sebelumnya berada di posisi runner up, mampu mengambil alih posisi nomor satu dari tangan Vivo.  Sayangnya, sukses Oppo pun tak bertahan lama, karena berdasarkan laporan Canalys pada kuartal kedua 2020, gantian Xiaomi yang menjadi market leader.

Bagaimana kinerja vendor-vendor smartphone di Indonesia? Mari kita telisik pencapaian masing-masing brand, terutama posisi top five, dalam tiga kuartal terakhir.

Kuartal IV-2020

Menurut Canalys, Top 5 vendor smartphone di Indonesia pada periode Oktober-Desember 2020 berturut-turut adalah Vivo, Oppo, Xiaomi, Realme, dan Samsung. Berada di puncak, Vivo mengantongi raihan pangsa pasar 25%, dengan pertumbuhan stabil, atau 0% jika dibandingkan kuartal sama tahun 2019.

Mantan jawara Oppo kini berada di posisi runner-up dengan persentase pasar 24% atau turun 9% dari kuartal sama tahun 2019. Canalys mencatat dua vendor smartphone yang fokus mengembangkan bisnisnya ke produk-produk AIoT, Xiaomi dan Realme, meraih pangsa pasar yang sama besar yakni 15%.

Mantan penguasa pasar smartphone selama 6,5 tahun di Indonesia Samsung mencatat penurunan tajam sebanyak 45% dengan pangsa pasar kini hanya 14%. Membuat Samsung terlempar ke posisi lima. Canalys mencatat, vendor smartphone lain seperti Advan, Huawei, Infinix, dan lainnya, hanya menampung 7% sisa market share pada periode ini.

Kuartal I-2021

Di tengah pandemi, dinamika pasar ponsel tetap memanas. Memasuki bulan Mei, sejumlah lembaga riset mulai mengeluarkan hasil laporannya mengenai kondisi pasar selama kuartal satu 2021. Di industri smartphone tanah air, laporan Canalys menunjukkan bahwa kinerja Oppo kembali digdaya pada tiga bulan pertama di tahun ini.

Menurut Canalys, lima besar vendor smartphone di Indonesia untuk periode Januari-Maret 2021 masih dihuni oleh lima vendor yang sama seperti dua tahun terakhir. Hanya saja, posisi mereka silih berganti. Top 5 brand smartphone di Nusantara pada Q1-2021 adalah Oppo (24%), Samsung (19%), Vivo (19%), Xiaomi (18%), dan Realme (12%).

Vendor yang identik dengan warna hijau itu meraih market share sebesar 24% atau naik sebanyak 39% dibandingkan kuartal sama tahun lalu. Padahal, di akhir 2020 Oppo masih menduduki posisi kedua dengan raihan yang sama besar, 24% (Canalys).

Di posisi kedua dan ketiga diduduki oleh Samsung dan Vivo, yang menurut perhitungan Canalys, meraup pangsa pasar yang sama besar yakni 19%. Samsung menjadi satu-satunya vendor di Lima Besar yang mencatat penurunan market share dari kuartal sama tahun lalu, sebesar -5%, tetapi berhasil menguatkan cengkeramannya ke posisi runner-up dari posisi buncit (peringkat lima) di kuartal sebelumnya.

Sedangkan pangsa pasar Vivo naik sebanyak 17% dibandingkan tahun lalu, tetapi posisinya malah merosot ke nomor tiga, dari pemegang mahkota pasar smartphone Indonesia di kuartal sebelumnya.

Di posisi buncit, Xiaomi dan Realme, sama-sama turun satu peringkat. Kalau kuartal keempat 2020 Xiaomi berhasil menempati posisi tiga dan Realme di nomor empat, kini keduanya harus memberi jalan pada mantan penguasa Samsung yang memanjat tiga posisi dari lima ke dua, yang memaksa Xiaomi turun ke posisi empat dan Realme ke peringkat lima.

Kuartal II-2021

Setelah tujuh tahun hadir di Indonesia, Xiaomi akhirnya mampu merebut mahkota penguasa pasar smartphone Nusantara. Debut perdana melalui Redmi 1s pada Agustus 2014, akhirnya produsen Mi Mix ini bertengger di posisi puncak.

Menurut laporan firma riset Canalys, perusahaan menduduki posisi nomor satu vendor smartphone di Indonesia pada kuartal kedua 2021. Lima besar vendor smartphone Indonesia pada periode April-Juni 2021 berturut-turut adalah Xiaomi (28%), Oppo (20%), Samsung (18%), Realme (12%) dan Vivo (12%).

Dalam laporannya, Xiaomi tercatat lompat dari posisi 4 kuartal lalu ke posisi puncak, dan kini memiliki pangsa pasar sebesar 28%, naik sebanyak 112% dibandingkan kuartal sama tahun lalu. Sementara di posisi runner-up ada jawara kuartal lalu yakni Oppo yang mencatat pertumbuhan 2% Y-o-Y dengan raihan market share 20%.

Dengan kenaikan 23% dibandingkan kuartal dua tahun 2020, Samsung mampu meraup pasar 18% dan mengukuhkan posisinya di nomor 3, merosot dari posisi 2 di Q1. Sedangkan Realme dan Vivo menggenggam market share yang sama besar (12%) namun dengan pertumbuhan negatif 28% bagi Vivo.

Terima kasih telah membaca artikel

Kerasnya Kompetisi Vendor Smartphone, Tiga Kuartal Tiga Jawara Berbeda