Paten Smartphone Vivo Memperlihatkan Kamera Pop-Up Superzoom

Jakarta, – Letsgo Digital menunjukkan desain paten smartphone Vivo yang menarik banyak perhatian. Vivo mengajukan paten untuk “modul kamera, peralatan elektronik, dan metode kontrol modul kamera” ke World Intellectual Property Office (WIPO). Dokumen setebal 23 halaman ini dirilis pada 29 Juli 2021. Ini menggambarkan smartphone Vivo dengan kamera pop-up ultra-telefoto.
Dalam hal ini, paten smartphone Vivo baru dapat mencapai “fungsi zoom tinggi.”Ponsel ini memiliki sistem kamera pop-up, namun kamera tidak menghadap ke depan. Sebaliknya, itu menghadap ke belakang. Dengan kata lain, kamera belakang dimasukkan ke dalam sistem pop-up, dan kamera depan ditempatkan di bawah layar.
Sistem kamera pop-up memiliki empat modul yang dapat diperluas. Ini mirip dengan struktur trapesium, dengan lensa ekstra meluncur keluar setiap kali. Lensa di bawah ini akan selalu tersedia, dan pengguna dapat memperluas lensa lebih lanjut sesuai kebutuhan.
Lensa sebagian dapat saling tumpang tindih untuk mencapai rentang zoom yang lebih besar. Sayangnya, dokumen tersebut tidak menentukan data untuk optical zoom.
Namun, ini harus jauh lebih tinggi daripada smartphone saat ini dengan kamera zoom periskop. Singkatnya, smartphone ini memiliki rentang zoom yang lebih besar melalui sistem kamera yang dipatenkan. Seperti diketahui Vivo sudah memiliki beberapa smartphone dengan kamera zoom yang baik. Misalnya, Vivo X30 Pro memiliki dua lensa telefoto dengan zoom 5x dan 2x yang memungkinkan untuk mengambil objek yang cukup jauh.
Masih belum jelas bagaimana perusahaan akan mengintegrasikan flash. Namun, dalam desain konsep, cincin lampu kilat bergaya ditempatkan di sekitar lensa kamera bawah, untuk menjaga integritas desain simetris.
Smartphone Vivo dengan Kamera Pop-Up
Jika paten itu benar, Vivo cukup konsisten mengahdirkan smartphone dengan kamera pop up. Seperti diketahui Vivo telah merilis beberapa smartphone dengan kamera pop-up, antara lain Vivo Nex, Vivo V15 Pro dan V17 Pro. Namun, perlu diingat saat ini semakin sedikit smartphone dengan kamera pop-up. Banyak orang percaya bahwa kamera di bawah layar juga secara otomatis berarti akhir dari kamera pop-up. Namun melalui paten ini, Vivo ingin menunjukkan bahwa kamera pop-up juga dapat digunakan untuk menggantikan kamera belakang.
Trend kamera pop up saat ini
Seperti dikutip dari berbagai sumber, eksistensi kamera pop-up di smartphone bakal tergerus oleh desain kamera lain. Hal ini mulai terlihat pada tahun 2020, di mana produsen smartphone mulai jarang mengeluarkan produk dengan sistem kamera depan pop-up lagi.
Tak ada satupun vendor smartphone di Indonesia yang merilis kamera pop-up sampai April 2020. Padahal, kamera pop-up tampak futuristik dan bisa jadi jawaban untuk pengguna yang mau layar luas tanpa gangguan kamera depan.
Desain kamera pop-up sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Vivo Nex pada 2018 lalu. Melalui desain pop-up, kamera depan disembunyikan di dalam sebuah smartphone, dan baru akan muncul jika pengguna mengaktifkannya.
Namun jika berkaca dari penjualan smartphone pop up yang pernah dirilis Vivo, sejatinya Vivo telah mempertimbangkan seperti apa penjualan smartphone kamera pop up yang sedang disiapkan.
Dan mengenai desain, kamera pop-up menawarkan sejumlah keunggulan ketimbang desain kamera poni (notch) dan punch hole. Selain bisa bikin layar benar-benar full, kamera pop-up juga menghadirkan keamanan data pribadi yang lebih baik karena kamera tidak bisa menyala tanpa kita sadari. Kendati memiliki kesan modern, kamera pop up memiliki beberapa kelemahan.
Berikut kelemahan kamera pop up
1.Tidak punya kemampuan water resistant
Smartphone ini rentan terhadap air. Hal ini dikarenakan adanya keberadaan sela untuk mengeluarkan kamera tersebut sehingga air bisa lebih mudah masuk ke dalam smartphone.
2.Kerusakan besar jika tergeser
Menonjolnya kamera dari tubuh smartphone akibat fitur pop-up besar kemungkinan akan mudah patah, karena aktivitas penggunanya.
3.Rawan tidak bisa keluar atau masuk
Kamera depan pada umumnya tidak perlu mekanisme keluar masuk. Di pop-up, ini diperlukan. Jika bermasalah, kamera bisa menjadi tidak mau keluar. Yang lebih parah apabila kamera pop-up itu tidak mau kembali atau masuk ke smartphone.
Baca Juga:Vivo Bakal Punya Smartphone dengan Desain Mirip iPod?
4. Konsumsi baterai yang lebih besar
Proses mekanisme mengeluarkan kamera membutuhkan energi dan jelasnya itu akan memakan daya baterai. Jika kamu sering melakukan selfie, ada kemungkinan baterai lebih cepat habis.
5. Tidak cocok di lingkungan berdebu
Debu, pasir atau partikel kecil lainnya dapat menyusup ke dalam smartphone saat mengeluarkan kamera pop-up. Ini bisa mengganggu keseluruhan sistem dalam smartphone-mu.