Ganti Busi Mobil Sebaiknya Sekaligus dan Tidak Ketengan, Ini Sebabnya

Artikel Oto – Ukuran busi memang cukup mungil, namun termasuk komponen penting pada mobil. Dengan ujung elektroda, busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompresi piston sehingga mobil bisa menyala dan melaju. Seiring pemakaian, performa busi akan mengalami penurunan. Pemilik mobil pun harus mengeceknya apakah sudah saatnya ganti busi atau tidak.
Busi yang sudah mengalami penurunan performa akan mengganggu pembakaran mesin karena tidak bekerja optimal. Terkadang, hanya salah satu busi yang sudah perlu diganti. Lalu, apakah sebaiknya hanya mengganti busi yang sudah menurun atau mengganti semuanya?
Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, Deni Adrian, jika salah satu busi telah mengalami penurunan performa sebaiknya langsung diganti. Namun penggantian busi tidak disarankan hanya mengganti sebagian. Menurut Deni, pemilik harus mengganti busi secara menyeluruh, apabila salah satu busi sudah mati. “Biasanya tiap busi mewakilli kondisi tiap silindernya, tapi kalau salah satu busi mati, tidak disarankan hanya mengganti satu saja, kecuali dalam kondisi darurat,” ucap Deni.
Pasalnya, keadaan busi amat erat kaitannya dengan kinerja mobil. Kondisi busi yang sudah menurun performanya dapat mengurangi tenaga dan efisiensi bahan bakar.
“Jika ganti busi hanya yang mengalami keausan parah saja maka proses pembakaran tidak sama antar busi baru dengan busi lama,” ujar Deni. Efeknya, tenaga mesin bakal menurun dan dikhawatirkan busi yang lama akan mengalami kerusakan parah ke depannya. “Busi lama yang terus dipakai ditakutkan enggak terpantau sehingga bisa mengalami kerusakan parah,” kata Deni.
Karena itu, agar kondisi mesin terjaga, maka pemilik mobil harus ganti busi sekaligus. Gunakan juga busi sesuai peruntukkannya sesuai dengan pedoman pabrikan mobil, dan pastikan pemasangannya menggunakan kunci torsi. “Jika memasang busi tidak sesuai panduannya, dikhawatirkan terlalu kencang dan membuat drat busi atau drat mesin rusak,” tuturnya.
Adapun memilih busi yang tidak tepat akan berdampak cukup vital pada mesin. Mesin tidak akan beroperasi dengan baik jika panjang ulir busi tidak sesuai dengan yang terdapat di lubang busi. Jika salah menggunakan busi yang panjang ulirnya tak tepat, maka maka piston atau katup (valve) bisa mengenai komponen itu. Akhirnya mesin bisa rusak karena tidak mengikuti panduan memilih busi yang tepat untuk mobil.
Namun dampak yang paling terasa jika posisinya aman dari tersenggolnya kepala piston dan katup, adalah penumpukan kerak karbon di sisa ulir. Baik sisa ulir yang terdapat di busi yang ulirnya terlalu panjang, atau sisa ulir di blok mesin akibat ulir busi terlalu pendek.