Shopee Affiliates Program

Pokemon Go Catat Pendapatan Rp72,58 Triliun

Jakarta, – Pokemom sempat menjadi game yang begitu digandrungi di awal-awal peluncuran sekitar 5 tahun lalu.

Namun seiring maraknya game AR baru, membuat pemainnya sedikit terpecah. Tetapi sepertinya hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan Pokemon Go.

Seperti dilaporkan SensorTower pendapatannya Pokemon Go mencapai 5 miliar dolar AS atau kisaran Rp 72,58 triliun. Pencapaian ini didapat dalam kurun 5 tahun dari sejak hadirnya game AR ini. Game yang dikembangkan Niantic ini telah melampaui 5 miliar dolar AS dari pengeluaran pemain sejak diluncurkan kembali pada 2016.

Permainan ini masih populer di Amerika Serikat (AS) dengan menghasilkan 1,9 miliar dolar AS, atau 36,6% dari pendapatan seumur hidup di negara tersebut.

Gamer yang menghabiskan uang di Pokemon GO tampaknya hampir merata antara Android dan iOS, masing-masing 52,8% dan 47,2%.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa game tersebut menghasilkan 642 juta dolar AS pada paruh pertama 2021. Jumlah ini meningkat 34% dari periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan yang diperoleh Pokemo Go memang membuktikan bahwa game ini masih memiliki tempat.

Tidak hanya itu, sebagai bukti bahwa game ini masih memiliki pemain setia, seperti ditulis dalam blognya, pengembang Pokemon Go juga masih aktif blokir jutaan cheater dalam setahun.

Disebutkan lebih dari 90 persen pemain yang menerima peringatan pertama langsung berhenti bermain curang. Persentase ini dinilai cukup baik mengingat bahwa banyak pemain tidak menganggap tidak kecurangan sebagai masalah besar, atau mereka sama sekali tidak menyadari telah melakukan tindakan kecurangan tersebut.

Perusahaan itu diketahui telah banyak berinvestasi untuk memanfaatkan teknologi baru yang dapat mendeteksi cheater. Selain itu, mereka juga merekrut tim terlatih yang khusus untuk memastikan aturan anticurang benar-benar berlaku.

Selain itu, studio ini juga mempekerjakan staf tambahan yang secara khusus dilatih untuk menegakan peraturan anti curang. Niantic juga memastikan komitmennya untuk menjaga permainan dalam game besutannya tetap berjalan adil. Karenanya, perusahaan selalu memperbarui kemampuannya menangkis para cheater yang ada di game besutannya.

Dengan demikian, untuk menghindari pemblokiran dari game Niantic, pemain diimbau untuk hanya menggunakan versi orisinal dari aplikasi yang tersedia untuk diunduh via App Store, Google Play Store, dan Samsung Galaxy Store. Pemain juga diimbau untuk tidak menambahkan game Niantic pada perangkat yang telah di jailbreak atau di root.

Sebagai game yang pernaih meraih sukses di awal peluncurannya pada 2016, sejauh ini Pokemon Go dinilai kurang melakukan update terbaru. Pembaruan dilakukan Pogemon Go tahun lalu, ketika awal pandemi.

Niantic memilih melakukan beberapa modifikasi terhadap Pokemon Go. Hal tersebut sebagai respon atas penyebaran virus Corona, sekaligus untuk mencegah pemain mereka tertular virus ketika keluar rumah saat mencari Pokemon.

Beberapa modifikasi baru dihadirkan, misalnya akan ada peningkatan jumlah habitat Pokemon. Artinya, pemain dapat menemukan pokemon lebih banyak disekitarnya, tanpa perlu mencari lagi. Namun, sampai batas wilayah tertentu saja.

Baca Juga:Pengembang Pokemon Go Blokir Jutaan Cheater dalam Setahun

Selain itu, pemain juga bisa menetaskan telur Pokemon lebih cepat hingga dua kali lipat. Hal ini terbilang menguntungkan, karena sebelumnya pemain perlu berjalan beberapa langkah hanya untuk menetaskan telur.

Sayangnya, semua modifikasi tadi bersifat sementara. Hal ini lantaran hanya berupa penyesuaian terhadap situasi kesehatan global saat ini. Artinya tak menutup kemungkinan bagi game Pokemon untuk menarik sederet penyesuaian tersebut, jika situasi kembali normal.

Terima kasih telah membaca artikel

Pokemon Go Catat Pendapatan Rp72,58 Triliun