Viral Posisi Proning Disebut Atasi Sesak Akibat Kurang Oksigen, Benarkah?

Jakarta –
Sempat viral beberapa waktu lalu, posisi proning kembali hangat dibicarakan. Posisi proning ini disebut sebagai teknik yang secara medis bisa menolong untuk menambah jumlah oksigen.
Pada pesan berantai yang beredar, ada tiga posisi proning yang bisa dilakukan, yaitu:
- Posisi pertama: Tidurlah dengan posisi tengkurap. Letakkan 3 bantal pada bagian leher, area panggul, dan kaki selama 30 menit.
- Posisi kedua: Berbaring dengan posisi menyamping ke kanan. Letakkan bantal di bagian kepala, pinggang, dan di antara kedua kaki. Lakukan selama 30 menit.
- Posisi ketiga: Rebahkan badan dalam posisi setengah duduk. Tumpukkan bantal di belakang badan untuk bersandar dengan posisi yang miring selama 30 menit.
Sebenarnya apa sih fungsi posisi proning?
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan posisi proning atau proning position ini bukan hal baru di dunia kedokteran. Biasanya, posisi ini dilakukan untuk mengatasi sesak napas pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan, seperti COVID-19.
“Orang-orang dengan COVID-19 itu kan memang mengalami ARDS (acute respiratory distress syndrome). Jadi, dengan posisi seperti itu pola pernapasan kita lebih stabil, lebih baik,” kata dr Diah pada detikcom beberapa waktu lalu.
dr Diah menjelaskan bahwa posisi proning ini berfungsi untuk memaksimalkan pola pernapasan seseorang. Selain itu, posisi ini juga bisa membantu mengeluarkan cairan yang mungkin terkumpul di paru-paru, yang bisa mengganggu pernapasan.
“Dan itu juga biasanya pasien akan merasa lebih nyaman, karena pernapasan itu bukan hanya faktor paru-paru saja. Tetapi, posisi otot dan lainnya (berpengaruh), itulah tujuannya dari posisi proning,” jelasnya.