
Cukup Lakukan 2 Hal Ini, Kamu Bisa Bantu Pengendalian COVID-19

Jakarta –
Satgas COVID-19 mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya memperlambat laju penularan COVID-19. Ada dua hal utama yang dapat dilakukan, yakni memperhatikan risiko penularan dalam aktivitas dan mendukung efektivitas kebijakan pemerintah.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan dalam memetakan risiko aktivitas, masyarakat perlu memperhatikan tiga aspek, yaitu lokasi, kedekatan, dan waktu berlangsungnya aktivitas.
“Perlu diperhatikan, upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota keluarga, untuk saling melindungi satu sama lain sehingga penularan di tingkatan keluarga dapat dihindari,” terang Wiku dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).
Ada beberapa panduan pemetaan aktivitas yang dapat diikuti oleh masyarakat sebagai upaya meminimalisasi pencegahan penularan COVID-19, sesuai kategorisasi WHO. Kategorisasi tersebut terdiri dari risiko lebih tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah.
Adapun aktivitas kategori risiko tinggi yakni kegiatan kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di dalam ruangan tertutup, dan menghadiri atau melakukan aktivitas di tempat yang ramai tanpa protokol kesehatan. Selanjutnya, kegiatan yang masuk ke dalam kategori risiko sedang, di antaranya berkunjung ke kediaman orang lain, berkumpul dengan banyak orang di luar ruangan, mengunjungi rumah sakit/dokter, dan berkunjung ke fasilitas publik serta menggunakan transportasi umum namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, kegiatan yang masuk ke dalam risiko rendah, antara lain berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak dan tentunya dengan protokol kesehatan.
Menurut Wiku, aktivitas masyarakat yang berisiko ini harus segera ditekan. Setiap individu juga harus mengingatkan orang lain, dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat agar risiko penularan dapat diminimalisir.
Wiku memaparkan partisipasi masyarakat dalam membantu mengendalikan laju penularan COVID-19 dapat pula dilakukan dengan mendukung efektivitas PPKM Mikro melalui posko sebagai pengendali COVID-19 setempat. Khusus masyarakat di daerah-daerah kontributor kasus tertinggi nasional seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam menekan jumlah kasus yang muncul sehingga dapat berdampak pada pengendalian kasus di tingkat nasional.
Selain itu, lanjut Wiku, masyarakat juga harus disiplin dan bertanggung jawab dengan aturan yang sudah ditetapkan dan ditegakkan oleh unsur masyarakat terdasar, mulai dari Ketua RW dan Ketua RT yang dibantu oleh anggota PKK, kader, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, karang taruna. Dengan berlaku disiplin, Wiku menyebut setiap masyarakat telah berkontribusi melindungi orang-orang terdekatnya serta komunitas di lingkungannya dari penularan COVID-19.
Selanjutnya, kata Wiku, masyarakat hendaknya bersikap suportif dalam upaya testing dan tracing massal yang dilakukan satuan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Caranya, yaitu dengan melaporkan secara transparan setiap kasus positif yang ada serta bersedia bekerja sama ikut serta dalam pelacakan kontak erat, mulai dari tahapan penilaian risiko sampai rujukan upaya isolasi atau perawatan jika dibutuhkan.
Selain itu, masyarakat juga harus komunikatif dengan aparat di tingkatan desa, yaitu puskesmas tingkat kelurahan terkait pemantauan pelaksanaan karantina atau isolasi mandiri, maupun saat perawatan agar peluang kesembuhan semakin tinggi. Jika fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan dirasa kurang memadai, maka komunikasi yang baik harus juga terjalin dengan aparat di tingkat kecamatan baik Puskesmas atau RSUD yang ada .
Pemerintah, ungkap Wiku, sangat mengapresiasi pihak desa/kelurahan dan masyarakat yang mendukung penuh kebijakan yang pemerintah ambil.
“Terima kasih telah membantu membantu meringankan beban banyak orang baik pemerintah, rumah sakit, serta tenaga kesehatan. Perlu diingat, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mengendalikan pandemi COVID-19, dibutuhkan perjuangan dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat untuk mengendalikan pandemi di tingkat komunitas,” papar Wiku.
Wiku menambahkan kesuksesan pengendalian ini juga dipengaruhi oleh kepatuhan pada kebijakan yang berlaku terhadap sektor esensial, yaitu, perkantoran, pendidikan, hiburan, transportasi, ibadah, perbelanjaan dan lain-lain yang menjadi tempat masyarakat berkegiatan. Oleh sebab itu, penting untuk memfokuskan pengetatannya dalam dua minggu ke depan demi mengendalikan lonjakan kasus.
Wiku menyebut saat ini setiap daerah sedang berusaha mencari kesesuaian karakteristik strategi pengendalian melalui operasional PPKM, khususnya di tingkat masyarakat. Proses pembelajaran dari upaya monitoring dan evaluasi juga terus dilakukan
Menurut Wiku, Jika upaya mengatasi pandemi dilakukan secara kolektif maka efeknya akan sangat signifikan dan berdampak dalam waktu yang sangat cepat.
“Oleh karenanya, manfaatkan peran yang ada sekarang juga, baik kecil maupun besar. Masyarakat yang menyadari situasi COVID-19 terkini dan berkontribusi dalam pengendaliannya adalah sosok patriot sejati,” imbuh Wiku.
(mul/up)
Cukup Lakukan 2 Hal Ini, Kamu Bisa Bantu Pengendalian COVID-19
