Asal-usul Corona Varian Lambda yang Berpotensi Jadi VoC Berikutnya

Jakarta

Belum reda gelombang serangan virus Corona varian Delta, kini para peneliti dunia sudah mewanti-wanti ancaman lain. Corona varian C37 atau varian Lambda disebut memiliki potensi untuk menjadi variant of concern (VoC) berikutnya.

VoC sendiri merupakan sebutan untuk sekelompok varian Corona berbahaya karena terbukti mudah menular, bisa menghindari imun, hingga memiliki pola gejala yang berbeda. Beberapa jenis varian Corona yang masuk dalam kategori ini menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah Alpha (B117), Beta (B1351), Gamma (P1), dan yang terbaru Delta (B1617.2).

Profesor Priscila Wink dari Hospital de Clínicas de Porto Alegre menjelaskan varian Lambda sebetulnya pertama kali teridentifikasi di Peru pada Agustus 2020. Varian ini menyebar diam-diam hingga akhirnya kasus mulai terkuak di Brasil pada Februari 2021.

Kasus pertama Corona varian Lambda di bagian selatan Brasil dilaporkan terjadi pada seorang pasien laki-laki muda. Sang pasien mengeluh mengalami gejala penyakit pernapasan setelah kembali dari Argentina.

Sang pasien dilarikan ke ruang perawatan intensif di Hospital de Clínicas de Porto Alegre setelah gejalanya makin parah dua hari kemudian.

Profesor Wink mengatakan sampai saat ini belum ada bukti pasti terkait sifat varian Lambda. Hanya saja ia yakin varian Lambda menjadi penyebab tingginya kasus COVID-19 di Chili, Peru, Ekuador, Ekuador, dan Argentina.

“Diyakini situasi sistem kesehatan genting dan laporan peningkatan kematian yang terjadi di negara-negara tersebut berkaitan dengan prevalensi varian Lambda,” tulis Profesor Wink dan koleganya seperti dikutip dari News Medical, Senin (28/6/2021).


Terima kasih telah membaca artikel

Asal-usul Corona Varian Lambda yang Berpotensi Jadi VoC Berikutnya