Corona Mengganas! Ini Anjuran Kapan dan di Mana Perlu Pakai Masker Dobel

Jakarta

COVID-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dalam beberapa hari terakhir penambahan kasusnya menyentuh angka 20.000 kasus dalam sehari, yakni 20.574 kasus pada Kamis (24/6/2021) dan 21.095 pada Sabtu (26/6/2021).

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih pun mengatakan penambahan kasus Corona pada Sabtu kemarin menjadi yang tertinggi semenjak pandemi COVID-19 di Indonesia.

“Kalau kita lihat ini penularan dua hari sudah tembus 20 ribu, meskipun kemarin sempat turun sedikit. Artinya, ini kejadian lonjakan kali ini sangat tinggi mengalahkan lonjakan sebelumnya, kita sudah pernah mengalami empat lonjakan,” bebernya dalam webinar Solidaritas Melawan Pandemi, Sabtu (26/6/2021).

Melonjaknya penambahan kasus ini pun diduga ada hubungannya dengan penyebaran varian baru Corona. Oleh karenanya, sejumlah pakar menyarankan untuk menggunakan masker dobel demi mencegah penularan COVID-19.

“Double masker (medis plus kain) memang memberikan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan single masker. Perlindungan terhadap virus tanpa melihat variannya,” kata dr Erlina Burhan, SpP(K), Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), beberapa waktu lalu.

Kapan dan di mana perlu menggunakan masker dobel?

Menurut dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), penggunaan masker dobel disarankan ketika kita sedang berada di tempat tertutup yang terdapat banyak orang di dalamnya.

“Sebaiknya sih tempat-tempat tertentu ya, yang memang kita perkirakan jumlah kumannya itu banyak. Di mana sih? tempat-tempat tertutup, tapi kalau udara di luar yang bersih dan nggak banyak orang yang sakit, dan nggak sepadat pasar atau mal, itu satu saja sudah cukup,” kata dr Adria saat dihubungi detikcom, Jumat (25/6/2021).

dr Adria pun memberikan contoh seperti di ruang rapat yang sirkulasi udaranya kurang baik disarankan menggunakan masker dobel. Kemudian ketika sedang melakukan penanganan-penanganan tertentu, yang memungkinkan adanya risiko penularan virus melalui aerosol atau droplet berukuran sangat kecil, seperti saat merawat orang sakit.

“Contohnya di ruang rapat, atau di tempat yang sirkulasi udaranya nggak begitu bagus, yang tidak ada pertukaran udara selama 12 kali dalam satu jam,” ujarnya.

“Atau mungkin ada tindakan-tindakan pada orang tertentu ya, kalau kita menggunakan masker N95 dan dobel itu kalau melakukan tindakan-tindakan yang mengandung aerosol. Jadi mengandung percikan-percikan yang menguap,” tuturnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Corona Mengganas! Ini Anjuran Kapan dan di Mana Perlu Pakai Masker Dobel