
Ada Varian Delta, Negara-negara Ini Lockdown Lagi Imbas Lonjakan COVID-19

Jakarta –
Sejumlah negara yang semula berhasil menekan kasus COVID-19, kini kembali mencatat lonjakan kasus usai munculnya varian baru Corona terutama varian Delta. Dikutip dari Al Jazeera, varian Delta setidaknya sudah menyebar ke hampir 90 negara dunia.
“Saat ini ada banyak kekhawatiran tentang varian Delta,” kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers hari Jumat.
“Delta adalah yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini, telah diidentifikasi di setidaknya 85 negara dan menyebar dengan cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi.”
Tak sedikit negara yang kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19 usai ditemukannya varian Delta, hingga kembali menerapkan lockdown. Berikut beberapa di antaranya.
1. Bangladesh
Bangladesh akan menerapkan lockdown baru yang mulai berlaku sejak Senin (28/6/2021). Lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi di Bangladesh, diduga dipicu munculnya varian Delta virus Corona.
“Semua kantor pemerintah dan swasta akan ditutup selama seminggu dan hanya transportasi darat terkait medis yang diizinkan,” jelas pemerintah Jumat malam.
“Tidak ada yang bisa keluar dari rumah mereka kecuali dalam keadaan darurat,” lanjut mereka dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara departemen kesehatan setempat Robed Amin, mengatakan polisi akan dikerahkan untuk menegakkan aturan ketat lockdown hingga kemungkinan melibatkan tentara jika benar-benar diperlukan.
“Ini adalah situasi yang berbahaya dan mengkhawatirkan. Jika kita tidak menahannya sekarang, kita akan menghadapi situasi seperti India,” kata Amin kepada AFP, merujuk pada lonjakan kasus di negara tetangga India yang terjadi pada April dan Mei.
Corona di Bangladesh meningkat tajam sejak pertengahan Mei lalu. Pada Jumat kemarin, ada lebih dari 6 ribu kasus baru COVID-19 dan 108 warga meninggal karena Corona. Situasi di distrik dekat perbatasan India disebut paling terdampak, rumah sakit di kota Khulna dan Rajshahi kewalahan.
2. Sydney, Australia
Lockdown ketat akan berlaku di Sydney, kota terbesar Australia, dan beberapa daerah sekitarnya demi menahan laju varian Delta yang lebih cepat menular.
Dikutip dari Al Jazeera, jalanan Sydney tampak sepi pada Sabtu kemarin, karena lebih dari lima juta orang di seluruh kota dibatasi mobilitasnya. Lockdown yang mulai berlaku Sabtu (26/6/2021), mencakup wilayah Blue Mountains, Central Coast, dan Wollongong, yang mengelilingi Sydney.
Ada lebih dari 80 kasus COVID-19 yang tercatat di Sydney sejauh ini. Lonjakan kasus yang terjadi cukup mengejutkan karena sudah berbulan-bulan transmisi virus Corona di Sydney hanya sedikit terjadi di infeksi lokal.
Lockdown awalnya hanya berlaku untuk kawasan bisnis di Sydney, tetapi penyebaran virus Corona sampai di tempat lainnya.
“Meskipun kami tidak ingin memaksakan beban kecuali kami benar-benar harus melakukannya, sayangnya ini adalah situasi di mana kami harus melakukannya,” kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian.
“Ketika Anda memiliki varian yang menular, seperti virus Delta, lockdown tiga hari tidak akan berhasil, jika kita ingin melakukan ini, kita harus melakukannya dengan benar. Penularan setidaknya dua kali lipat dari varian sebelumnya sehingga kami perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan sejumlah besar kasus di hari-hari berikutnya,” tambahnya.
Negara lainnya memperketat aturan pembatasan seperti Israel. Simak di halaman selanjutnya.
Ada Varian Delta, Negara-negara Ini Lockdown Lagi Imbas Lonjakan COVID-19
