
Aplikasi Android Payfazz Mudahkan UMKM Mengelola Keuangan

Jakarta, – Payfazz aplikasi pencatatan keuangan digital hasil kolaborasi CrediBook dan Payfazz resmi diluncurkan. Aplikasi pencatatan keuangan digital ini bisa diakses melalui smartphone berbasis Android secara gratis.
Gabriel Frans, CEO & Co-Founder CrediBook mengungkapkan bahwa aplikasi Payfazz buku memiliki tiga layanan utama yang dihadirkan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yakni pencatatan transaksi, utang dan piutang, serta pembayaran kebutuhan usaha antar bank.
Selain dari ketiga fitur utama tersebut, Payfazz buku juga dilengkapi dengan berbagai fitur lain yang membantu UMKM mengelola keuangan usahanya, seperti: pencatatan penjualan dan stok produk, laporan penjualan, manajemen hutang yang mencakup pencatatan, penagihan, terima pembayaran, serta kartu nama digital yang mendukung sarana promosi pelaku usaha.
Kehadiran fitur-fitur ini diharapkan dapat mendorong produktivitas usaha kecil dalam menjaga kondisi keuangannya dengan lebih cepat dan mudah.
“CrediBook dan Payfazz ingin UMKM Indonesia segera naik kelas dengan masuk ke ekosistem digital,”tutur Gabriel.
Mengacu pada data yang tercatat, sampai tahun 2020, data dari Kementerian Koperasi dan UKM, masih sekitar 21% atau sekitar 13,7 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.
Sebagai perusahaan rintisan asli Indonesia, kami ingin lebih banyak UMKM go-digital. Lewat Payfazz Buku, kami memfasilitasi pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital dengan mudah melalui pencatatan keuangan usaha berbasis digital,” jelas Gabriel.
Hendra Kwik, CEO & Co-Founder Payfazz, menjelaskan tentang pentingnya UMKM Indonesia memiliki pencatatan keuangan yang terorganisir dengan baik. Setiap level usaha, dari UMKM ritel hingga ke kelas besar, harus punya catatan keuangan.
Dengan begitu, pelaku usaha di setiap segmen bisa menilai kondisi usaha, merancang langkah yang perlu diambil ke depannya, dan juga laporan keuangan pasti diminta kalau kita ingin mengajukan pinjaman modal usaha. Yang berbeda dari tiap kelas usaha biasanya hanya tingkat kerumitan pencatatannya saja.
“Aplikasi Payfazz Buku powered by CrediBook ini kami rancang untuk mudah sekali digunakan oleh pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor ritel. Ke depannya, dengan catatan keuangan yang lebih baik mudah-mudahan juga dapat mendorong porsi kredit perbankan untuk UMKM yang saat ini masih di angka 19,8%,” jelas Hendra.
Hendra menambahkan, saat ini ada lebih dari 250.000 agen aktif Payfazz yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan jumlah agen yang bergerak kea rah positif menjadi peluang dalam merangkul lebih banyak UMKM ritel memanfaatkan aplikasi Payfazz Buku demi mempermudah pencatatan keuangan usaha sehari-hari. Aplikasi Payfazz Buku merupakan aplikasi yang terpisah dari Payfazz.
Menurut Hendra bahwa yang terpenting dalam upaya digitalisasi UMKM adalah mendigitalkan ekosistem usaha secara menyeluruh. Inovasi digital seperti aplikasi Payfazz dapat terus digunakan oleh para pelaku UMKM apabila ekosistem usaha telah digital semuanya.
Misalnya, antara warung dan toko grosir ada catatan keuangan usaha yang terhubung sehingga warung dan toko bisa memonitor bersama status utang dan piutang warung ke grosir tanpa perlu repot cari-cari catatan di buku catatan manual.
Baca Juga:Investasi di Xfers, PayFazz Bentuk Fazz Financial Group
“Nah, Kalau warungnya sudah digital sementara toko grosirnya belum, atau sebaliknya, tentu inovasi digital jadi kurang bekerja dengan baik. Manfaat penggunaan inovasi digital tidak akan dirasakan maksimal oleh semua pihak. Ujung-ujungnya, UMKM akan kembali ke cara konvensional,” jelas Hendra.
Aplikasi Android Payfazz Mudahkan UMKM Mengelola Keuangan
