Lampu Merah! Kasus Aktif Corona RI di Atas Rata-rata Dunia, DKI Tertinggi

Jakarta –
Kasus aktif Corona Indonesia mengalami kenaikan drastis, tertinggi sejak akhir Januari 2021. Per 19 Juni, Indonesia menyumbang 22.350 kasus aktif COVID-19 dalam kurun waktu enam hari terakhir.
Satgas COVID-19 menyayangkan kasus aktif Corona kembali meningkat drastis usai sebelumnya sempat menurun di Februari 2021 dengan selisih angka lebih baik dibandingkan rata-rata kasus dunia.
“Mulai per 18 Juni kasus aktif Indonesia sudah berada di atas rata-rata dunia, jadi saat ini kita sudah di angka 6,87 persen, dunia hanya 6,5 persen. Sedangkan angka kesembuhan kita berada di 90,38 persen sementara dunia 91,33 persen,” jelas Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah dalam rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Minggu (21/6/2021).
“Jadi kalau kita lihat dalam waktu 16 hari terakhir mulai terjadi kenaikan terus menerus sejak tanggal 3 Juni sampai 19 Juni dengan kenaikan 41.300 kasus aktif atau kenaikan sebesar 43,7 persen,” sambungnya.
Dewi menuturkan, kasus aktif Corona di Indonesia saat ini sudah mencapai 135 ribu dari semula angkanya berada di 94 ribu. Ia meminta hal ini menjadi perhatian bersama untuk kembali melihat strategi pengendalian pandemi COVID-19.
“Dari 94 ribu, saat ini kasus aktif kita sudah mencapai 135 ribu dan ini adalah kondisi yang harus sama-sama kita pahami, ini lampunya sudah lampu merah,” bebernya.
Masih dari data yang dihimpun Satgas COVID-19, Dewi menyebut hanya ada 11 provinsi yang mencatat penurunan kasus aktif Corona sementara 23 provinsi lainnya mencatat peningkatan kasus aktif COVID-19.
Sementara selama satu bulan terakhir, terhitung sejak 31 Mei 2021, ada 7 provinsi yang mencatat lonjakan kasus aktif COVID-19 tertinggi di Indonesia termasuk DKI Jakarta.
- DKI Jakarta: tambah 19.602 kasus, menjadi 27.301. (naik 255 persen)
- Jawa Tengah: tambah 17.166 kasus, menjadi 24.026. (naik 251,26 persen)
- Jawa Barat: tambah 8.322 kasus, menjadi 27.782. (naik 43 persen)
- DI Yogyakarta: tambah 2.837 kasus, menjadi 4.917. (naik 136 persen)
- Banten: tambah 1.719 kasus, menjadi 3.115. (naik 123 persen)
- Jawa Timur: tambah 3.133 kasus, menjadi 4.544. (naik 222 persen)
- Kalimantan Barat: tambah 278 kasus, menjadi 922. (naik 43 persen).