Shopee Affiliates Program

Ada Ratusan Kasus Harian Corona di Kudus, Bupati: Tumpukan Hasil Swab

Kudus

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Tercatat penambahan kasus baru orang terkena COVID-19 pun masih tinggi, seratusan dalam sehari.

“Per 5 Juni 2021 kasus aktif terkonfirmasi positif COVID-19 ada 1.626 orang, terdiri dari 396 dirawat di rumah sakit dan 1.230 orang menjalani isolasi mandiri. Lalu angka meninggal dunia ada 700 orang dan sembuh 6.067 orang. Secara keseluruhan ada 8.393 orang terkonfirmasi positif COVID-19,” jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nasiban, kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/6/2021).

“Adapun penambahan kasus baru 183 orang terkonfirmasi positif COVID-19, lalu 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia dan 18 orang positif COVID-19 sembuh,” sambung dia.

Terpisah, Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan kasus Corona di Kudus masih tinggi. Menurutnya kenaikan angka baru dalam sehari karena ada tumpukan hasil tes swab di rumah sakit.

“Perkembangan (kasus COVID-19) Kudus ini masih lumayan, karena kita menghabiskan proses swab yang belum diproses. Ini kita rujuk, karena PCR kita kapasitasnya 100 perhari. Karena ada tumpukan hasil swab yang belum diproses makanya kita rujuk,” jelas Hartopo kepada wartawan ditemui di Pendapa Kabupaten Kudus siang ini.

“Makanya di sini (penambahan kasus baru di Kudus) 100 sampai 200 lebih. Itu artinya kemarin biar selesai dulu,” sambung dia.

Hartopo menargetkan dalam dua pekan ke depan kasus COVID-19 mulai menurun lagi. Dia juga menjelaskan kapasitas rumah sakit bagi pasien COVID-19 masih aman dengan keterisian mencapai 60 persen.

“Target 2 minggu (lonjakan COVID-19) turun, ini sudah mulai landai. Terkait dengan tempat tidur (di RSUD Kudus) aman, tempat tidur kita sediakan gejala ringan, berat itu ada 250 tempat tidur termasuk adanya kondisi perluasan ruang. Terisi baru 60 persen, masih 40 persen, masih aman,” ujar Hartopo.

Hartopo mengakui lonjakan penambahan kasus Corona tidak lepas dari kebiasaan masyarakat di Kudus pasca lebaran. Terutama kegiatan berkunjung sana-sini. Menurutnya banyak masyarakat saat kegiatan silahturahmi ke sanak saudara abai protokol kesehatan sehingga berpotensi tertular COVID-19.

“Setelah hari raya, itu kan ada hari raya ketupat. Biasanya difungsikan untuk rekreasi. Kalau di Kudus itukan sudah kami batasi. Kita batasi, bahkan ada yang ditutup juga, bahkan ada yang dari Dukuh Sumber (tradisi Bulusan) itupun juga tidak boleh sama sekali, sudah ditutup. Kita sendiri sudah melakukan pengetatan di dalam pariwisata,” jelasnya.

“Orang Kudus bukan hanya di Kudus. Jepara buka, Rembang buka, akhirnya pada lari ke sana kemari. Itu membuat salah satu lonjakan saat ini. Tapi faktor lain paling signifikan yang anjangsana, dari keluarga, adik ke kakak, semua teman. Itu kan sudah menjadi tradisi di Kudus melepas masker itu selalu potensi (penularan COVID-19). Itu yang membuat permasalahan,” pungkas Hartopo.


Terima kasih telah membaca artikel

Ada Ratusan Kasus Harian Corona di Kudus, Bupati: Tumpukan Hasil Swab