
Ciptakan Efisiensi Sistem Pengawasan Dengan Teknologi Berbasis Kecerdasan Buatan

Jakarta, – Demi menciptakan efisiensi sistem pengawasan yang berbasis teknologi kecerdasan buatan Artificial intelligence (AI), Qlue siap mendukung layanan sistem keamanan masyarakat melalui teknologi.
Rama Raditya Founder dan CEO Qlue mengatakan, saat ini tercatat ada sekitar 1 milyar CCTV beredar di dunia, namun 99% belum dilengkapi system AI sehingga fungsinya saat ini hanya untuk merekam. Dengan implementasi solusi Qlue, kini IP-CCTV jenis apapun, dengan merek apapun, milik publik maupun privat bisa dipercanggih sehingga fungsinya lebih ke preventif.
“Setelah itu hasil analisisnya bisa langsung ditindaklanjuti dan dimanfaatkan untuk pembelajaran ke depannya,” ujar Rama.
Pemanfaatan teknologi dalam aspek keamanan ini dilakukan dalam bentuk optimalisasi IP-Camera. Dengan teknologi yang dihadirkan oleh Qlue, dikatakan Rama kamera pengawas yang ada tidak hanya sekedar merekam gambar tapi juga menjadi unsur pencegahan dan analisis serta memberikan laporan secara real-time untuk seluruh aspek yang terkait dengan keamanan.
“Kini perusahaan manapun dari skala kecil hingga besar yang membutuhkan sistem keamanan berbasis teknologi sudah bisa menikmati ragam solusi kecerdasan buatan dari Qlue. Perusahaan hanya perlu mengakses website QlueUnity (www.qlue.ai) dan memilih jasa sesuai kebutuhan untuk langsung diintegrasikan ke IP-CCTV masing-masing. Proses instalasi hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit,” kata Rama.
Agoes Darmawan, Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi) menuturkan, dalam sektor jasa pengamanan, perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan untuk menciptakan pola kerja yang lebih efektif dan efisien. Hal itu sejalan dengan perkembangan teknologi sehingga industri jasa keamanan juga harus beradaptasi.
Menurut dia, saat ini potensi perilaku kejahatan juga sudah berubah dan butuh banyak penyesuaian. Situasi itu membuat para pelaku industri jasa pengamanan harus beradaptasi dan ikut merambah pada aspek teknologi. Apalagi saat ini perkembangan teknologi sudah dimanfaatkan untuk mendukung kinerja petugas kamtibmas di lapangan.
“Sekarang ini memang sangat diperlukan kolaborasi antara manusia dengan teknologi, sehingga setiap client kami tidak hanya ditawarkan tenaga keamanan dan ketertiban saja, melainkan teknologinya juga. Edukasi petugas di lapangan juga menjadi sangat diperlukan karena di balikteknologi yang canggih tersebut ada manusia yang mengoperasikannya. Satu hal yang penting untuk kami sampaikan bahwa perpaduan manusia dengan teknologi ini jangan hanya dipandang sebagai cost melainkan investasi,” ujar Agoes.
Baca Juga:Qlue Berinovasi di Lini Produk IoT
Sementara Sanny Suharli, Ketua Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (Atisi), mengungkapkan penggunaan teknologi sudah menjadi kebutuhan dari para pelaku industri jasa pengamanan. Sebab, saat ini banyak pengguna jasa usaha pengamanan yang harus melakukan efisiensi lantaran dampak dari situasi pandemi Covid-19. Hal itu berbanding terbalik dengan kebutuhan keamanan yang tetap menuntut standar tinggi, sehingga solusi yang dihadirkan oleh Qlue akan mendorong industri jasa pengamanan menjadi lebih efisien dan akurat di Indonesia.
“Jumlah tenaga kerja itu mau tidak mau memang harus dilengkapi oleh teknologi agar standar keamanan bisa dipertahankan. Jadi kalau dulu aksi preventif hanya sekitar 10%, kini berkat teknologi kecerdasan buatan aspek preventif bisa mencapai 60%,” ujar Sanny.
Ciptakan Efisiensi Sistem Pengawasan Dengan Teknologi Berbasis Kecerdasan Buatan
