Ateja Mask Masker Pertama Tipe C Berstandar SNI

Jakarta –
Keadaan yang sedang tidak baik-baik saja ini membuat seluruh masyarakat dunia mengalami adaptasi kebiasaan dalam bersosialisasi. Akibat pandemi COVID-19 yang urung selesai, penggunaan masker berkualitas menjadi sebuah kewajiban dalam segala aktifitas di mana pun berada agar terhindar dari virus COVID-19.
Kini, setelah setahun lebih pandemi COVID-19 mendera, masker yang awalnya merupakan produk kesehatan telah menjelma menjadi trend bagi penggunanya. Banyak perusahaan-perusahaan ternama memproduksi masker berkualitas, salah satunya PT Ateja.
PT Ateja dikenal sebagai perusahaan tekstil yang mampu memproduksi technical fabric. Perusahaan yang selama ini dikenal sebagai produsen technical textile yang bernilai tambah tinggi lewat produknya yang beraneka ragam, antara lain automotive interior fabrics untuk penggunaan di semua moda transportasi, kain interior dan eksterior dengan spesifikasi tahan air, tahan api, hingga tahan berbagai cuaca, mattress ticking berbahan baku alami, seperti wol, bambu, rayon, sunscreen (pelindung jendela dari sinar UV), contract fabric dengan durabilitas (daya tahan) tinggi, membrane sebagai alternatif pengganti atap, dan tirai kamar pasien di RS dengan antibakteri.
Setelah menggeluti technical textile, pada perkembangannya muncul ide guna membuat kain penunjang kesehatan, yang antara lain tercetus dari kebutuhan salah satu RS di Kabupaten Bandung Barat, yakni tirai untuk ruang rawat inap pasien.
Hal ini, mampu diwujudkan melalui teknologi v-shield yang mampu mematikan virus dan bakteri yang melekat pada permukaan kain. Inovasi ini telah disertifikasi oleh Guangdong Detection Centre of Microbiology, China yang menyimpulkan v-shield produk Ateja efektif membunuh virus dan bakteri dalam kurun waktu kurang dari 2 jam dengan efektivitas 99.94%.
Sukses mengembangkan produk kain kesehatan, PT Ateja mulai mengembangkan produk masker kain bermerek Ateja Mas. Hadirnya Ateja Mask didasari oleh niat mulia, yaitu membantu pemerintah dan masyarakat. Diawali terjadi kelangkaan masker medis di mana-mana, harga masker sangat tinggi dan tak terjangkau oleh kalangan menengah-bawah.
Beranjak dari hal tersebut, PT Ateja tergerak untuk membantu pemerintah dan masyarakat dengan mengembangkan masker berbahan kain. Ateja Mask pertama yang dibuat adalah masker kain dengan tipe flat-fold yang telah melewati proses uji coba sebelum akhirnya dipasarkan secara resmi pada 17 April 2020.
Di akhir tahun 2020 lalu, Ateja Mask menjadi satu-satunya produk masker kain produksi Indonesia yang mendapatkan sertifikasi AFNOR UNS-1 (standar masker kain yang digunakan di Benua Eropa). Hal ini merupakan sebuah kesuksesan tersendiri mengingat Ateja Mask ternyata sejalan dengan acuan standar masker kain WHO melalui Interim Guidance (Juni 2020), yaitu model masker flat-fold dinyatakan sebagai salah satu model masker yang efektif guna meredam penyebaran COVID-19.
Berdasarkan hasil uji mandiri yang telah dilakukan PT Ateja diperoleh hasil Ateja Mask mampu memenuhi syarat mutu masker kain tipe A, B, dan C. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, sebaiknya masyarakat menggunakan masker yang terstandarisasi, manajemen berkomitmen untuk memastikan jaminan mutu produk melalui sertifikasi SNI masker kain tipe C, yakni masker kain untuk penggunaan filtrasi partikel yang dilengkapi fitur antiair dan antibakteri/virus.
Hal ini menjadi sebuah torehan prestasi, Ateja Mask menjadi yang pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang meraih Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) tipe C dari LSpro TEXPA Balai Besar Tekstil, yakni lembaga sertifikasi produk yang ditunjuk BSN sebagai lembaga penilai kesesuaian mutu SNI untuk lingkup produk masker kain. Karena itulah, banyak instansi pemerintah, swasta, dan militer menggunakan Ateja Mask.
Ateja Mask aman dan nyaman dipakai serta mampu memproteksi manusia dari ancaman virus COVID-19, sehingga masyarakat dapat terus menjalankan aktivitas secara normal dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan gerakan 5M. Melalui hal tersebut kehidupan diharapkan dapat segera pulih seperti sedia kala dan ‘roda’ ekonomi kembali dapat berputar dengan cepat.
Bukan hanya masker, PT Ateja selain mengembangkan Ateja Mask juga berinovasi memproduksi Ateja Hazmat yang sekarang terbagi atas dua kategori yaitu Medical Hazmat dan Fashion Hazmat, untuk penggunaan di perkantoran, bagi dokter (tenaga medis), dan masyarakat umum.
Produk Ateja Medical Hazmat telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan RI (3 September 2020). Produk APD PT Ateja sampai saat ini tercatat telah diekspor ke 8 (delapan) negara yang mencakup 3 (tiga) benua, yakni Asia, Australia, dan Amerika.
PT Ateja, sesuai dengan visinya akan terus berinovasi mengembangkan produk-produk technical textile yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.
(ads/ads)