2 Pekan Lagi! Vaksin China ‘Sah’ Tersertifikasi WHO

Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan persetujuan izin penggunaan darurat (EUL) vaksin China akan keluar di dua pekan mendatang. Kedua vaksin Corona yang dimaksud yaitu besutan Sinovac dan Sinopharm.
Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi pada Senin yang dipimpin Asisten Direktur Jenderal Mariângela Batista Galvão Simão. Menurutnya, WHO akan segera mengeluarkan izin EUL lebih dulu untuk vaksin Sinopharm di akhir pekan ini, menyusul vaksin Sinovac di akhir minggu depan.
Sejauh ini, jutaan dosis kedua vaksin Corona China sudah didistribusikan, baik di dalam negeri maupun mengekspor ke banyak negara lain termasuk Amerika Latin, Asia, hingga Afrika.
Daftar darurat dari WHO merupakan indikasi bagi regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 mereka. Masuknya vaksin China dalam daftar EUL juga menambahkan daftar vaksin di program global penyediaan vaksin yang diinisiasi banyak dunia, yaitu COVAX.
“Akan memungkinkan vaksin China dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan vaksin terutama untuk negara-negara miskin,” jelas Simao, dikutip dari Reuters.
Jika disetujui, vaksin China akan menjadi yang pertama dari negara di luar Eropa yang mendapatkan persetujuan dari badan kesehatan global. Sejauh ini, WHO baru memberikan persetujuan darurat untuk vaksin Corona dari Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Juga diharapkan untuk meninjau vaksin Corona Moderna pekan ini.
Beberapa waktu lalu, kemanjuran vaksin Corona China seperti Sinovac kerap jadi perbincangan lantaran dinilai memiliki efikasi rendah. Meski begitu, studi di dunia nyata yang dilakukan di Chili menemukan vaksin Corona mereka ampuh mencegah kematian akibat Corona hingga 80 persen dan efektif mencegah kasus Corona bergejala hingga 67 persen.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia akan kedatangan 10 hingga 15 juta vaksin Sinovac untuk penggunaan di bulan April hingga Mei 2020.