Bahaya Nitrous Oxide, Gas Beracun yang Muncul Akibat Ledakan di Lebanon

Jakarta –
Ledakan dahsyat di Lebanon membuat udara kota Beirut tercemar gas beracun nitrous oxide atau N2O. Warga yang berada di sekitar area yang terdampak diminta untuk terus berada di dalam ruangan dan mengenakan masker.
“Ada laporan gas beracun terlepas dalam ledakan sehingga seluruh di area harus tetap berada di dalam ruangan dan menggunakan masker jika tersedia,” demikian bunyi pesan kedutaan Amerika Serikat kepada warganya di Beirut, dikutip dari Washington Post, Rabu (5/8/2020).
Nitrous oxide adalah zat yang tidak berwarna dan tidak berbau yang juga dikenal sebagai “gas tertawa.” Dikutip dari Health Line, dalam kadar tertentu, nitrous oxide digunakan untuk meredakan rasa sakit dan sebagai obat penenang ringan. Hanya saja, gas yang bersifat sedatif ini juga bisa menyebabkan keracunan.
Efek samping akibat menghirup nitrous oxide antara lain gemetaran, mual, muntah, pusing, dan kelelahan. Selain itu beberapa orang juga bisa mengalami halusinasi atau distorsi suara setelah menghirup nitrous oxide.
Meski senyawa tersebut kerap digunakan untuk kepentingan medis, ada risiko overdosis terlebih jika terpapar dalam jumlah yang sangat besar. Tanda-tanda overdosis nitrous oxide meliputi:
– Iritasi pada hidung, mata, dan tenggorokan
– Sulit bernapas dan sesak
– Kejang
– Jari kebiruan
– Gangguan irama detak jantung
– Psikosis atau halusinasi
Peningkatan tekanan darah juga dapat terjadi sehingga meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Ada kemungkinan kerusakan otak saat terpapar nitrous oxide dalam jumlah yang besar. Jika tidak ditangani, overdosis gas ini dapat menyebabkan koma bahkan kematian.