
Huawei Kembangkan Teknologi Pengisian Nirkabel Jarak Jauh

Jakarta, – Raksasa teknologi China Huawei telah mengajukan paten untuk teknologi baru yang terkait dengan “sistem pengisian nirkabel”. Sebagai evolusi dari teknologi sebelumnya, sistem ini mengusung kelebihan yang sangat signifikan, karena mampu melakukan pengisian daya dari jarak jauh.
Menurut laporan ITHome, paten dengan nomor publikasi CN112564295A menggambarkan teknologi wireless charging yang termasuk dalam bidang teknologi pengisian nirkabel.
Teknologi pengisian nirkabel ini membutuhkan dua kumparan untuk ditempatkan secara berlawanan satu sama lain, dengan jarak antara keduanya yang sangat dekat untuk memancarkan daya.
Dengan paten ini, Huawei dapat meningkatkan jarak pengisian, yang sangat cocok untuk perangkat pakaian pribadi (wearable device) seperti gelang dan jam tangan pintar.
Meski mampu mengembangkan teknologi terbaru itu, namun Huawei berencana untuk tidak secara ekslusif memanfaatkannya. Vendor telekomunikasi yang kini mendapat tekanan AS itu, akan membebankan royalti kepada pembuat ponsel lain untuk menggunakan teknologi 5G yang dipatenkan.
Perusahaan tersebut merilis buku putih tentang inovasi dan kekayaan intelektual (IP) di kantor pusatnya di Shenzhen, yang menyatakan bahwa mereka telah menjadi salah satu pemegang paten terbesar di dunia melalui investasi berkelanjutan dalam inovasi.
Sebagai perusahaan teknologi, menurut buku putih tersebut, pada akhir 2020, Huawei memegang lebih dari 1.00.000 paten aktif di lebih dari 40.000 daftar paten di seluruh dunia,.
Menengok ke belakang, teknologi pengisian nirkabel untuk produk-produk elektronik pertama kali dikembangkan oleh perusahaan asal China, Qi pada 2008. Sebagai platform yang bersifat terbuka, teknologi tersebut kemudian dikembangkan Wireless Power Consortium (Konsorsium Daya Nirkabel).
Standar tersebut kemudian diadopsi oleh Nokia. Varian Lumia 920 yang diluncurkan Nokia pada 2012, menjadi smartphone pertama di dunia yang mengusung fitur wireless charging.
Selain Nokia, di tahun yang sama, Samsung juga menyematkan fitur wireless charging pada Galaxy S3. Perbedaannya adalah adalah pengisian nirkabel Qi pada Samsung Galaxy S3 hanya kompatibel dengan aksesori tambahan, tapi Nokia memasukkannya ke dalam ponsel itu sendiri.
Sejak saat itu, fitur wireless charging menjadi standar, terutama untuk smartphone seri high end yang dikembangkan banyak vendor terkemuka seperti Apple, Asus, Google, HTC, Huawei, LG Electronics, Motorola Mobility, Nokia, NuCurrent, Samsung, BlackBerry, Xiaomi, Sony, Oppo, dan lainnya.
Huawei Kembangkan Teknologi Pengisian Nirkabel Jarak Jauh
