
Samsung Dituduh Melanggar Paten Teknologi 5G Milik Ericsson

Jakarta, – Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) mengatakan pada Selasa (16/2/2021) akan membuka penyelidikan setelah Ericsson mengklaim pesaingnya, Samsung Electronics telah melanggar beberapa patennya dalam sistem infrastruktur komunikasi selular nirkabel 4G dan 5G generasi berikutnya.
Seperti dilaporkan ET India, Ericsson mengatakan produk Samsung yang melanggar hak patennya berada di sisi menara komunikasi selular, termasuk antena, radio dan stasiun basis serta produk jaringan inti yang terhubung secara nirkabel ke telepon selular dan peralatan selular lainnya.
Ericsson yang mengajukan keluhannya ke ITC pada 15 Januari, juga menggugat Samsung di Pengadilan Distrik AS di Texas dengan tuduhan pelanggaran paten pada bulan lalu.
Dalam pengajuan gugatan ke ITC, Ericsson menyebutkan bahwa jika tantangannya berhasil, “tidak akan ada gangguan pada jaringan seluler yang sudah mapan. Produksi dalam dan luar negeri Ericsson, ditambah dengan produk dari pemasok lain, akan mampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri.”
Di sisi lain, Samsung mengatakan kepada ITC bahwa Ericsson belum memberikan dukungan faktual untuk argumen tersebut. Dalam pengajuan pengadilan, Samsung mengatakan bahwa selama dua tahun terakhir, unit bisnis mereka di AS menyediakan ribuan stasiun pangkalan 5G ke operator termasuk Verizon, T-Mobile, dan AT&T.
ITC mengumumkan penyelidikan tersebut dalam siaran pers. Komisi itu mengatakan “belum membuat keputusan apa pun tentang manfaat kasus tersebut.” Pihaknya akan menugaskan kasus tersebut kepada hakim hukum administrasi yang akan menjadwalkan sidang pembuktian dan membuat keputusan awal apakah ada pelanggaran.
Perselisihan antara Samsung dan Ericsson bukan kali pertama. Sengketa royalti paten terakhir antara kedua perusahaan terjadi pada tahun 2012 ketika Ericsson mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan Korea Selatan itu dengan tuduhan pelanggaran paten.
Butuh dua tahun untuk menyelesaikan kasus tersebut. Karena terbukti melanggar paten yang dimiliki Ericsson, Samsung harus membayar perusahaan Swedia itu sebesar $ 650 juta bersama dengan royalti bertahun-tahun untuk mengakhiri pertempuran.
Konflik menyangkut paten, menambah panasnya ketegangan antar kedua vendor. Saat ini Ericsson tengah menghadapi penurunan market share di AS. Padahal selama bertahun-tahun, pasar Amerika Utara, termasuk AS merupakan pasar utama Ericsson dan menjadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan.
Biang keladi dari penurunan itu, salah satunya adalah karena Samsung meraih kontrak yang signifikan dengan operator setempat.
Seperti diketahui, Samsung mencapai kesepakatan bisnis dengan Verizon pada 2020. Kontrak senilai $ 6,64 miliar dari raksasa nirkabel AS untuk memasok solusi jaringan 5G selama lima tahun ke depan hingga 2025, merupakan modal berharga bagi Samsung untuk meningkatkan market share, tidak hanya di pasar AS namun juga di pasar global.
Samsung Dituduh Melanggar Paten Teknologi 5G Milik Ericsson
