Microsoft Mengambil Kesempatan Dari Perseteruan Australia dengan Google

Jakarta, – Microsoft menyebutkan bahwa pihaknya sepenuhnya mendukung usulan undang-undang baru di Australia yang akan memaksa raksasa internet, seperti Google dan Facebook untuk membayar sejumlah biaya kepada media domestik untuk konten mereka.
“Meskipun Microsoft tidak tunduk pada undang-undang yang saat ini tertunda, kami bersedia mematuhi aturan ini jika pemerintah menunjuk kami,” kata perusahaan perangkat lunak itu dalam sebuah pernyataan, Rabu (3/2/2021), seperti dilaporkan Reuters.
“Kode tersebut secara wajar berupaya untuk mengatasi ketidakseimbangan daya tawar antara platform digital dan bisnis berita Australia.”
Baik Google dan Facebook Alphabet menyebut undang-undang itu tidak bisa diterapkan dan bulan lalu mengatakan mereka akan menarik beberapa layanan utama dari Australia jika peraturan itu diterapkan.
Sebelumnya Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Senin (1/2/2021) bahwa Microsoft siap untuk turun tangan dan memperluas produk pencarian Bing di Australia jika Google menarik mesin pencarinya, setelah dia berbicara dengan Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella minggu lalu. Saat ini Google menguasai 94% pasar penelusuran negara, menurut data industri.
Microsoft dalam pernyataannya mengatakan akan menawarkan perusahaan kecil kesempatan untuk mentransfer bisnis periklanan ke Bing tanpa biaya dan akan berinvestasi lebih jauh dalam produk untuk memastikannya kompetitif.
Sejak akhir tahun lalu, Google terlibat perseteruan dengan Australia. Raksasa mesin pencari yang berbasis di Mountain View, California itu, mengatakan pada Jumat (22/1/2021) akan memblokir mesin pencari di Australia jika pemerintah melanjutkan kebijakan baru yang akan memaksa pihaknya bersama Facebook membayar kepada perusahaan media untuk hak menggunakan konten mereka.
Ancaman Google meningkatkan pertempuran dengan penerbit seperti News Corp yang diawasi ketat di seluruh dunia. Raksasa pencarian telah memperingatkan bahwa 19 juta pengguna Australia akan menghadapi pengalaman pencarian dan YouTube yang terdegradasi jika kode baru diterapkan.
Pernyataan Google mendapat tentangan keras dari Scott Morrison yang mengatakan negara itu membuat aturannya untuk “hal-hal yang dapat Anda lakukan di Australia.”
“Orang-orang yang ingin bekerja dengannya di Australia, terima kasih banyak. Tapi kami tidak menanggapi ancaman, ” kata Morrison.
Google sendiri beralasan bahwa kode itu terlalu luas dan mengatakan bahwa tanpa revisi, menawarkan alat pencarian yang terbatas pun akan terlalu berisiko. Perusahaan tidak mengungkapkan penjualan dari Australia, tetapi iklan penelusuran adalah penyumbang pendapatan dan laba terbesar secara global.