Pembaruan Telegram Memungkinkan Transfer Riwayat Obrolan Dari WhatsApp

Jakarta, – Baru-baru ini Telegram mencatat 25 juta pengguna baru selama 72 jam terakhir, menurut Pavel Durov pendiri Telegram, aplikasi Telegram mencapai 500 juta pengguna aktif, sebuah pencapaian yang perlahan-lahan diraih perusahaan sejak melewati 400 juta pengguna pada 2020.
Perolehan pengguna yang kian meningkat, membuat Telegram terpacu untuk terus melakukan terobosan. Seperti yang baru ini Telegram umumkan.
Seperti dikutip Goto5google, yang ditulis dalam blog Telegram, pembaruan Telegram kemampuan untuk mengekspor percakapan dan semua riwayat obrolannya dari WhatsApp, Line, atau KakaoTalk ke Telegram.
Hal ini dikatakan Telegram bukan proses otomatis. Fitur ini baru dapat dimanfaatkan apabila percakapan yang dilakukan di WhatsApp juga memiliki akun Telegram.
Nantinya, fitur ini dapat dipakai untuk memindahkan riwayat percakapan di obrolan pribadi, grup, termasuk video dan dokumen.
Selain itu, dalam pembaruan ini, Telegram juga memberikan kontrol lebih bagi pengguna untuk fitur Secret Chat. Jadi, pengguna dapat menghapus percakapan grup pada Secret Chat langsung untuk seluruh pengguna.
Sejumlah pembaruan juga dihadirkan, mulai dari peningkatan obrolan suara, peningkatan pemutar audio, tampilan animasi baru untuk perangkat Android, hingga pelaporan kanal palsu dan peningkatan aksesbilitas.
Seperti diketahui dengan setengah miliar pengguna aktif dan tingkat pertumbuhan yang semakin cepat, Telegram menyebut telah menjadi platform berkomunikasi secara aman yang terbesar bagi para penggunanya yang mengedepankan privasi dan keamanan.
Telegram menjanjikan aplikasi ini tidak memonetisasi data pribadi. Telegram berkomitmen dalam perlindungan data pribadi dan senantiasa menempatkan penggunanya sebagai prioritas.
Baca Juga:Pengguna Baru Telegram Terbanyak Dari Asia
Telegram tidak akan pernah memonetisasikan data pribadi pengguna untuk pembuatan profil untuk iklan bertarget dan sejak hari peluncuran pada Agustus 2013, Telegram tidak pernah mengungkapkan satu byte pun dari data pribadi penggunanya kepada pihak ketiga.
Telegram dienkripsi. Setiap obrolan di Telegram telah dienkripsi secara aman sejak aplikasi pertama diluncurkan, berbeda dengan beberapa aplikasi private messaging lainnya yang hanya menggunakan protokol enkripsi umum.