Jakarta, – SoftBank mengumumkan CTO saat ini Junichi Miyakawa sebagai CEO sekaligus Presiden mulai 1 April 2021. Penunjukkan Miyakawa sebagai masinis baru SoftBank, sejalan dengan keputusan Masoyoshi Son, pendiri dari induk perusahaan, yang memilih mengurangi perannya dalam bisnis telekomunikasi Jepang.

Dalam sebuah pernyataan, SoftBank Corp menjelaskan Miyakawa akan menggantikan Ken Miyauchi sebagai CEO baru, sementara yang terakhir ditunjuk sebagai chairman, menggantikan Son. Sebelumnya Miyauchi memegang posisi CEO dan presiden sejak 2015.

SoftBank menyatakan bahwa perubahan tersebut adalah bagian dari strateginya untuk “mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan sebagai perusahaan terbuka”, dan perlu melakukan perubahan pada manajemen pada waktu yang tepat “dan meneruskan kekuatan sistem manajemennya saat ini kepada generasi mendatang”.

Dilansir dari laman Mobile World Live, komite pencalonan mulai mempertimbangkan penerus Miyauchi dua tahun lalu, dengan “musyawarah serius” yang dilakukan sejak awal 2020.

Perusahaan menjelaskan bahwa mereka memilih Miyakawa “karena pengetahuannya yang mendalam tentang teknologi mutakhir” dan kemampuan manajemen, pada saat integrasi Line dengan anak perusahaannya Z Holdings akan menghasilkan restrukturisasi yang besar.

Meskipun mundur dari peran ketuanya, Son akan tetap berada di dewan operator. Spekulasi telah tersebar luas dalam beberapa tahun terakhir tentang rencana suksesi Son. Pada 2018, Son mengatakan bahwa dia mundur dari sisi operasional bisnis demi sisi investasi, ketika dia meluncurkan Vision Fund untuk berinvestasi di perusahaan teknologi.

Menurut laporan Statista, pendapatan SoftBank mencapai sekitar 4,86 triliun yen Jepang pada tahun fiskal 2020, meningkat sekitar 200 miliar yen dibandingkan tahun sebelumnya. SoftBank adalah perusahaan telekomunikasi dan salah satu operator telepon selular utama di Jepang. Operator yang popular di kalangan anak muda Jepang itu, merupakan anak perusahaan dari SoftBank Group Corp yang banyak berinvestasi di perusahaan-perusahaan rintisan, seperti Uber, Globality, Boston Dynamics, Gympass, Alibaba, Brain Corp, dan lainnya.