Berbagai Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

Jakarta

Aritmia merupakan gangguan yang terjadi pada irama jantung. Kondisi ini terjadi ketika impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik, yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Menurut dokter jantung dan pembuluh darah konsultan electrophysiologist/interventional cardiologist, dr Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP(K), dari Heartology Brawijaya Hospital, mendiagnosis seseorang terkena aritmia perlu menjalani beberapa tahapan.

“Kalau aritmia ini perlu beberapa tahap ya pertama tentunya dari menanyakan keluhan pasien, variatif sekali dari yang simpel hanya merasa dada tidak nyaman berderbar-debar, denyut jantung hilang, lebih berat lagi apa kliyengan kaya muter gitu,” ujar dr Sunu dalam diskusi daring, Sabtu (9/01/2021).

Menurutnya, kliyengan bisa terjadi karena denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak tidak cukup.

“Nah lebih lanjut lagi dari kliyengan apa, kalau denyut jantungnya lebih cepet ya pingsan atau terlalu lambat juga pingsan, terus lebih cepet lagi bisa terjadi namanya sudden cardiac death (SCD) jadi kematian yang terjadi mendadak jadi biasanya pasiennya kejang,” ujarnya.

Gejala aritmia bervariasi dan bisa mengindikasikan kondisi yang tidak berbahaya atau yang memerlukan perhatian segera. Dikutip dari Healthline, berikut gejala aritmia yang perlu diwaspadai.

Gejala aritmia yang paling umum meliputi:

  • jantung berdetak kencang
  • detak jantung yang terlalu cepat
  • detak jantung yang terlalu lambat
  • detak jantung tidak teratur
  • berhenti di antara detak jantung

Gejala yang lebih serius meliputi:

  • nyeri dada
  • sesak napas
  • pusing
  • kliyengan
  • pingsan atau hampir pingsan
  • jantung berdebar-debar parah
  • kegelisahan
  • berkeringat



Terima kasih telah membaca artikel

Berbagai Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai