Mengandung Mutasi E484K, Risiko Varian Baru Corona Afsel Diwaspadai

Jakarta

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan virus Corona juga bisa mengalami bermutasi. Hal ini bisa membuat virus lebih cepat menular bahkan menjadi lebih berbahaya.

Dua varian baru yang saat ini tengah dikhawatirkan adalah varian yang teridentifikasi di Inggris dan juga Afrika Selatan. Keduanya diketahui lebih cepat menular dibandingkan virus Corona yang pertama kali muncul.

Seorang ahli mikrobiologi sel di University of Reading, Dr Simon Clarke mengatakan varian baru Corona yang teridentifikasi di Afrika Selatan yang disebut 501.V2 lebih mengkhawatirkan.

“Varian Afrika memiliki sejumlah mutasi tambahan, termasuk perubahan pada beberapa spike protein virus yang mengkhawatirkan,” katanya yang dikutip dari BBC, Selasa (5/1/2021).

Spike protein inilah yang digunakan virus Corona untuk masuk ke dalam sel manusia. Hal ini yang membuat para ahli khawatir tentang varian ini.

“Mereka menyebabkan perubahan yang lebih luas pada spike protein daripada perubahan pada varian baru Corona dari Inggris. Dan mungkin membuat virus kurang rentan terhadap respons kekebalan yang dipicu oleh vaksin,” jelas Dr Clarke.

Selain itu, mutasi Corona E484K yang dihasilkan akibat varian baru Corona Afrika Selatan ini juga terbukti bisa mengurangi pengenalan antibodi. Ini bisa melewati perlindungan kekebalan yang dibentuk oleh vaksin.

“Mutasi E484K terbukti bisa mengurangi pengenalan antibodi. Dengan demikian, ini membantu virus SARS-CoV-2 untuk melewati perlindungan kekebalan yang diberikan dari vaksinasi sebelumnya,” ujar Prof Francois Balloon dari University College London.

Apakah varian ini membuat virus tersebut lebih berbahaya?

Saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu virus yang bermutasi bisa menjadi lebih berbahaya. Penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker masih akan tetap membantu untuk menghentikan penyebaran virus.



Terima kasih telah membaca artikel

Mengandung Mutasi E484K, Risiko Varian Baru Corona Afsel Diwaspadai