
Curhat Perawat Kena COVID-19, Alami Gejala Stroke Usai Sembuh

Jakarta –
Infeksi COVID-19 bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali tenaga kesehatan yang sehari-harinya merawat pasien virus Corona. Saat ini di seluruh dunia dilaporkan sudah puluhan ribu tenaga kesehatan yang akhirnya tertular COVID-19.
Salah satunya Devi Nurjandoa, perawat berusia 58 tahun yang telah bekerja di National Health Security, Inggris, selama 15 tahun.
Sebelum pandemi COVID-19, Devi termasuk orang yang terbilang sehat dan tidak memiliki keluhan apapun. Namun setelah terinfeksi Corona, ia akhirnya tak mampu lagi melakukan pekerjaan yang ia cintai.
“Itu dimulai dengan batuk ringan dan saya mengira akan membaik. Tapi setelah saya dites COVID-19, sudah ada kru ambulans di kamar saya,” kata Devi kepada BBC News.
“Dari kejauhan saya bisa mendengar mereka berkata kadar oksigen saya sangat rendah yaitu 38 persen, ketika normalnya 90 persen dan tekanan darah saya juga rendah,” sambungnya.
Mendengar hal tersebut, Devi berpikir ia tak akan berhasil selamat dari COVID-19. Ia akhirnya dirawat di RS Universitas Croydon, mengalami koma dan dirawat di perawatan intensif.
Dua pekan kemudian, dia terbangun di rumah sakit tanpa ada keluarga yang menemaninya karena tak diizinkan oleh pihak RS.
Setelah terbangun, Devi menyadari ia tak bisa merasakan ujung jarinya. Petugas kesehatan mengatakan Devi mengalami stroke saat terinfeksi COVID-19.
Meski saat ini Devi sudah kembali ke rumah, dia hanya menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan. Dia bilang dia benar-benar merindukan pekerjaannya dan ingin kembali seperti semula.
Kelelahan paling mempengaruhi dia, dan dia masih mati rasa di jari-jarinya dan nyeri di bahunya.
“Beberapa kali saya mencoba berjalan-jalan dan saya tidak bisa melakukannya karena saya sangat lelah. Otak saya mengatakan ingin melakukan sesuatu tetapi tubuh saya tidak akan melakukannya,” katanya.
Curhat Perawat Kena COVID-19, Alami Gejala Stroke Usai Sembuh
