
Merger XL Axiata dan Smartfren Masih Menunggu Petunjuk Dari Induk Perusahaan

– Isu merger antara dua operator seluler XL Axiata dengan Smartfren terus berhembus, tapi Dirut XL Axiata mengakui sejauh ini belum adanya kepastian.Meski demikian, jika itu terjadi bisa membawa industri telekomunikasi lebih baik.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, saat ditemui dalam acara halal bihalal XL Axiata bersama awak media ungkap bahwa kabar merger nya XL dan Smartfren ini terus berhembus diberbagai pemberitaan.
Dia pun mengakui bahwa konsolidasi yang terjadi antar dua operator memberikan angin segar bagi industri.
“Sebetulnya bahwa konsolidasi itu akan baik untuk industri, masyarakat dan juga operator, karena aksi konsolidasi dari industri itu akan memberikan situasi industri yang lebih sehat.” Kata Dian kepada awak media.
Dalam artian, mergernya perusahaan operator telekomunikasi akan berdampak baik untuk mengurangi adanya kompetisi harga, sekaligus meningkatkan kualitas layanan.
Baca Juga: XL Axiata Kembali Tanggapi Soal Merger dengan Smartfren
Tapi dalam hal ini, Dian mengakui bahwa informasi seputar merger adalah ranah pemegang saham. Sehingga sampai saat ini, ia di managemen belum mendapatkan
informasi tentang hal itu.
“Tapi tentu saja untuk aksi korporasi, seperti merger/ akuisisi itu soal ranah pemegang saham. Untuk saat ini belum ada kepastian, hanya semua pemegang saham selalu melihat peluang konsolidasi, karena balik lagi konsolidasi itu membawa sinergi dan juga membawa industri yang lebih baik.”
“Belum ada hilal” kalaupun itu terjadi, pasti akan ada eksposur yang sesuai dengan peraturan yang ada”, tutupnya.
Pihak Smartfren juga buka suara soal peluang merger dengan XL Axiata. President Director Smartfren, Merza Fachys, mengatakan rencana merger kedua operator sangat dinanti. Sebab, perkembangan teknologi membutuhkan sumber daya yang besar.
“Tentu pengelola spektrum mengalami satu kendala kalau harus membagi spektrum yg terbatas untuk memenuhi kebutuhan ke depan. Pemerintah sangat mendorong untuk melakukan konsolidasi” kata Merza dalam Konferensi Pers Paparan Publik, Jumat (24/11/2023).
“Kemarin Indosat sudah melakukan konsolidasi dengan Tri. Kami yang tersisa didorong untuk melakukan konsolidasi,” imbuhnya.
Dorongan pemerintah disambut positif oleh Smartfren. Dia berharap merger dua perusahaan bisa terjadi.
Meski rencana merger kedua operator semakin santer terdengar, seperti halnya Dian Siswarini, Merza mengatakan hingga saat ini manajemen belum mengetahui sejauh apa proses diskusi yang tengah berlangsung terkait dengan merger tersebut.
“Masih [dibahas] di tingkat pemegang saham. Kalau merger kan bukan kita manajemen [yang memutuskan], orang yang punya brand sama yang punya Axiata,” kata Merza.
Ia kemudian menyampaikan harapannya atas merger ini agar menjadi solusi yang terbaik untuk efisiensi kedua belah pihak. Efisiensi yang dimaksud datang dari segala sisi, salah satunya efisiensi operasional.
Menurut Merza, terdapat beragam keuntungan yang akan didapat jika Smartfren dan Xl Axiata benar akan merger. Terutama dari segi resources atau sumber daya, baik dari segi perangkat, sumber daya manusia, modal dan lain sebagainya.
Baca Juga: Merger Dengan Smartfren, Bos XL Akui Akan Membawa Industri Lebih Sehat
Merger XL Axiata dan Smartfren Masih Menunggu Petunjuk Dari Induk Perusahaan
