Mulai 1 Mei, Rusia Gelar “War Trophies” di Moskow, Pajang Beragam Alutsista dari Negara-negara ‘Donatur’ Ukraina

Adalah prestasi tersendiri untuk bisa menangkap (menyergap) dan membawa alutsista musuh dari medan perang. Selain kebutuhan untuk mempelajari serta menganalisa pencapaian teknologi pada persenjataan lawan, tangkapan beragam jenis persenjataan lawan dapat digunakan untuk meningkatkan propaganda akan kekuatan militer dalam negeri.

Baca juga: Rusia Boyong MBT Leopard 2A6 ke Moskow, Bakal Dipamerkan di Patriot Park

Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan bakal digelarnya pameran berskala besar di Moskow yang memperlihatkan beragam jenis alutsista dari negara-negara ‘donatur’ senjata ke Ukraina yang berhasil disita Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut akan membuka pameran “‘War Trophies” di Victory Park di Poklonnaya Gora, Moskow. Pameran akan dibuka mulai 1 Mei 2024, dan akan berlangsung selama satu bulan. Pameran unik yang bakal menyedot perhatian pemerhati alutsista global ini, rencananya akan menampilkan beragam kendaraan tempur buatan Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Mulai 1 Mei, Rusia Gelar “War Trophies” di Moskow, Pajang Beragam Alutsista dari Negara-negara ‘Donatur’ Ukraina

Yang sudah dipastikan dipamerkan adalah MBT (Main Battle Tank) Leopard 2 series, termasuk Leopard 2A6, IFV (Infantry Fighting Vehicle) M2A2 Bradley, M1A3 Marder, CV90, M113, AMX-10 APC, BTR-4 dan AMX-10 6×6 FSV (Fire Support Vehicle). Sementara, unit MBT Abrams dan Challenger 2 yang hancur saat ini sedang dalam proses penarikan dari medan perang.

Selain parade ranpur Barat dan NATO, Kementerian Pertahanan Rusia juga akan memajang berbagai jenis persenjataan dan peralatan militer lain, seperti sistem rudal hanud, meriam, howitzer, dan lain-lain.

Mulai 1 Mei, Rusia Gelar “War Trophies” di Moskow, Pajang Beragam Alutsista dari Negara-negara ‘Donatur’ Ukraina

Outlet media Rusia Izvestia, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh layanan pers Kementerian Pertahanan, melaporkan bahwa pameran tersebut akan menampilkan setidaknya 30 contoh kendaraan tempur berat yang berasal dari 12 negara berbeda. Di antara deretan negara yang memasok senjata ke Ukraina adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Turki, Swedia, Republik Ceko, Afrika Selatan, Finlandia, Australia dan Austria.

‘War Trophies” pada pemeran ini akan dipajang secara mencolok di alun-alun di depan Victory Museum, disusun dalam zona tematik dengan stand informatif yang memberikan konteks dan detail tentang setiap peralatan. Pameran tersebut akan mencakup kendaraan besar, senjata kecil dari tentara asing, dokumen pertempuran, peta, literatur ideologi, dan peralatan yang digunakan oleh pasukan Ukraina.

Pada 23 April 2024, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa marinir Rusia telah menyita beberapa senjata buatan Barat, termasuk sistem rudal anti-tank Javelin dari Amerika Serikat, selama pembebasan desa Novomikhailovka di Wilayah Republik Donetsk.

Pameran ini mengikuti acara serupa yang diadakan tahun lalu di Patriot Park dekat Moskow, di mana Rusia memamerkan serangkaian peralatan militer Barat yang direbut, termasuk ranpur APC M113 dan rudal jelajah SCALP (Storm Shadow) buatan Perancis yang masih utuh.

Sebagai tanggapan keras terhadap pemberian bantuan militer AS untuk Ukraina baru-baru ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengeluarkan peringatan langsung. Ia menyatakan bahwa Rusia akan mengintensifkan serangannya terhadap pusat logistik dan fasilitas penyimpanan senjata Barat di Ukraina.

Deklarasi ini menandai reaksi eksplisit pertama Moskow setelah disetujuinya paket bantuan militer senilai US$61 miliar untuk Kyiv oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada pekan lalu.

Shoigu menambahkan bahwa pasukan Rusia telah secara efektif membantah anggapan bahwa senjata Barat lebih unggul. Dia lebih lanjut menegaskan bahwa pasukan Rusia saat ini masih unggul di garis depan, tanpa henti maju melawan pasukan Ukraina yang kalah jumlah dan persenjataan.

Dia menggarisbawahi komitmen Rusia untuk meningkatkan produksi persenjataan canggih sebagai respons terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa negaranya telah kehilangan inisiatif dalam mengantisipasi bantuan militer AS. Dia menyatakan optimismenya bahwa masuknya senjata dan amunisi baru akan memberikan kesempatan kepada tentaranya untuk menstabilkan situasi. (Bayu Pamungkas)

Rusia Pelajari dan Jadikan M2A2 Bradley ODS-SA Sitaan Sebagai Sasaran Tembak Kanon 30mm

Terima kasih telah membaca artikel

Mulai 1 Mei, Rusia Gelar “War Trophies” di Moskow, Pajang Beragam Alutsista dari Negara-negara ‘Donatur’ Ukraina