
China Balas Perlakuan Terhadap TikTok, Layanan WhatsApp Tak Lagi Tersedia di Apple Store

– Administrasi Dunia Maya China meminta Apple menghapus aplikasi WhatsApp dan Threads dari toko daringnya di negara itu karena masalah keamanan nasional.
Laporan Reuters, menyebutkan Apple mengkonfirmasi melalui email ke outlet berita bahwa mereka memenuhi permintaan tersebut, karena “berkewajiban untuk mengikuti hukum di negara tempat kami beroperasi”.
Tidak jelas mengapa badan tersebut memerintahkan penghapusan aplikasi tersebut, dan Reuters mencatat bahwa aplikasi lain yang dikembangkan oleh perusahaan barat, termasuk Facebook, Instagram, Messenger dan YouTube, masih tetap tersedia di negara tersebut.
Perang dagang yang memanas antara AS dan China telah memicu tindakan pembalasan dari kedua belah pihak.
Langkah terbaru ini mungkin dipicu oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS yang mengesahkan rancangan undang-undang pada Maret lalu, yang akan memaksa ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS kepada pemilik non-China.
Undang-undang tersebut masih memerlukan persetujuan Senat AS, dan penjualan apa pun memerlukan lampu hijau dari regulator di China, yang menurut para analis kecil kemungkinannya.
Pendiri ByteDance, Zhang Yiming juga menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan menyerah pada tekanan AS dan melepaskan kepemilikannya pada platform video pendek TikTok, Caixin Global melaporkan.
Baca Juga: Penyebab Apple Hapus WhatsApp dan Threads dari App Store
Surat kabar tersebut menyatakan Zhang Yiming, pemegang saham utama ByteDance yang berbasis di Beijing, menentang penjualan apa pun.
Sumber menambahkan perusahaan tidak mencari pembeli potensial dan ragu kesepakatan dapat dicapai dalam enam bulan, mengingat penjualan apa pun harus disetujui oleh regulator di China.
Menyusul AS yang memperluas kendali atas ekspor chip canggih dan peralatan pembuatan chip ke China daratan, pemerintah China pekan lalu memerintahkan operator domestik untuk menghapus chip asing dari jaringan mereka pada 2027.
Langkah penghapusan merupakan pukulan telak bagi dua produsen chip AS yang selama ini mengandalkan pasar China, Intel dan Advanced Micro Devices (AMD).
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan para pejabat mengatakan kepada operator terbesar di negara tersebut – China Mobile, China Unicom dan China Telecom – pada awal tahun ini untuk menghapuskan prosesor asing dari jaringan mereka.
Kebijakan tersebut dinilai sebagai langkah yang semakin meningkatkan ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
Kantor berita tersebut menyatakan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, memerintahkan operator selular milik negara untuk memeriksa jaringan mereka untuk semikonduktor asing dan kemudian menentukan jadwal untuk menggantinya dengan alternatif dalam negeri.
WSJ melaporkan bahwa China bukan pasar yang ‘ecek-ecek’ bagi produsen chip AS. Tercatat, negara itu menyumbang lebih dari 27% total pendapatan Intel pada 2023 dan 15% pendapatan AMD. Sehingga keputusan pelarangan, langsung berdampak pada kinerja kedua perusahaan.
Sejatinya pada Maret 2023, The Financial Times melaporkan bahwa China berupaya melarang penggunaan chip Intel dan AMD, serta sistem operasi Microsoft, dari komputer dan server pemerintah demi perangkat keras dan perangkat lunak lokal.
Baca Juga: TikTok Masih Lakukan Perlawanan Meski Selangkah Lagi Kena Blokir
China Balas Perlakuan Terhadap TikTok, Layanan WhatsApp Tak Lagi Tersedia di Apple Store
