
Margin Tipis dan Klaim Garansi Susah, Peritel Stop Jual OnePlus

– Berkat harganya yang agresif, merek smartphone OnePlus cukup populer di negara ia beroperasi, termasuk di India.
Hanya saja, baru-baru ini, perusahaan mengalami pukulan keras di pasar terpentingnya tersebut.
Jaringan ritel di beberapa provinsi di India akan menghentikan produk OnePlus karena margin keuntungan yang rendah dan masalah lainnya.
OnePlus telah lama menjadi salah satu merek paling populer di India karena penetapan harga yang agresif untuk ponsel dan produk lainnya.
Kini, sepertinya perusahaan mendapat pukulan telak karena asosiasi ritel menyatakan bahwa produk OnePlus tidak lagi dijual secara offline di sebagian besar India.
Asosiasi Pengecer Terorganisir India Selatan (ORA) mengirim surat ke OnePlus India, mengonfirmasi bahwa anggota rantai ritelnya akan menghentikan penjualan produk OnePlus mulai 1 Mei, Money Control melaporkan.
ORA mewakili lebih dari 4.300 toko di lebih dari 20 jaringan ritel di India selatan, yang berarti ini merupakan pukulan besar terhadap penjualan offline OnePlus di pasar.
Mengapa pengecer offline meninggalkan OnePlus?
Asosiasi tersebut dilaporkan mengklaim dalam suratnya bahwa mereka membatalkan OnePlus karena “margin keuntungan yang rendah secara konsisten.”
Ini bukan satu-satunya masalah, karena kelompok tersebut dilaporkan juga menyebutkan seringnya penundaan dalam pemrosesan garansi dan klaim layanan.
Kelompok ini juga tersinggung dengan OnePlus yang mewajibkan mitra ritel untuk menggabungkan barang atau jasa lain dengan produknya.
“Sepanjang tahun lalu, kami menghadapi kendala signifikan terkait penjualan produk OnePlus, yang masih belum terselesaikan. Sebagai mitra terhormat, kami mengharapkan kolaborasi yang lebih bermanfaat dengan OnePlus,” jelas grup tersebut.
“Sayangnya, masalah yang sedang terjadi membuat kami tidak punya pilihan lain selain menghentikan penjualan produk Anda di toko kami.”
ORA mewakili jaringan ritel di India selatan, bukan seluruh wilayah.
Namun Asosiasi Pengecer Seluler Seluruh India (AIMRA) juga dilaporkan mengkritik OnePlus atas praktik bisnisnya.
Belum ada konfirmasi dari AIMRA terkait apakah anggota ritelnya juga akan berhenti menjual produk OnePlus, karena hal ini dapat berdampak secara nasional.
Perwakilan OnePlus juga belum memberi pernyataan mengenai masalah ini. Meskipun demikian, penjualan offline masih menjadi bisnis besar di India, meskipun platform online seperti Amazon India dan Flipkart semakin populer.
Jadi, bahkan jaringan di India bagian selatan yang menghapus OnePlus akan memberikan dampak besar bagi bisnis merek tersebut di negara yang disebutnya sebagai “pasar paling penting” pada tahun 2022.
Baca Juga: Kisah Comeback OnePlus, Gagal di Indonesia Melenggang di Jerman
Margin Tipis dan Klaim Garansi Susah, Peritel Stop Jual OnePlus
