Angkatan Darat AS Uji Peluncuran Rudal Anti Tank Javelin dari Dua Jenis UGV (Robot Tank)

Guna menandingi kemampuan Rusia dalam pencapaian teknologi Unmanned Ground Vehicle (UGV), Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) kembali menggenjot UGV-nya untuk mampu meluncurkan persenjataan dengan lebih mematikan, salah satunya dengan mengoptimalkan rudal anti tank Javelin FGM-148 Javelin pada platform UGV. Berlokasi di National Training Center (NTC) di Fort Irwin, California, pada 18 Maret 2024, digelar demonstrasi yang menitikberatkan pada keberhasilan peluncuran rudal Javelin pada dua jenis UGV.
Baca juga: Kongsberg M153 Protector: RCWS Multi Kaliber dengan Integrasi Rudal Anti Tank Javelin
Rudal Javelin yang ditempatkan pada UGV secara khusus dilengkapi dengan Kongsberg-Javelin Common Remotely Operated Weapon Station (CROWS-J). CROWS-J menggunakan teknologi kendali jarak jauh yang canggih, termasuk kamera dan periskop untuk memberikan pandangan yang baik kepada operator, serta sistem penembakan yang presisi. Sistem ini dapat dipasang pada berbagai jenis kendaraan militer, termasuk tank, kendaraan lapis baja, dan kendaraan tempur infanteri, sehingga memberikan kemampuan menembak yang lebih baik dan lebih aman bagi kru kendaraan.
Seperti dikutip Armyrecognition.com, pada bulan Mei 2021, demonstrasi multi-platform yang diselenggarakan bekerja sama dengan Angkatan Darat AS. dan berbagai kontraktor pertahanan di Pusat Uji Coba Redstone di Alabama memamerkan keserbagunaan Javelin melalui penggunaan tiga UGV yang berbeda, yakni Oshkosh’s Joint Light Tactical Vehicle (JLTV), Qinetiq North America’s Robotic Combat Vehicle-Light (RCV-L) dan Flyer Defense Ground Mobility Vehicle.
Ketiga UGV di atas dilengkapi dengan berbagai konfigurasi sistem CROWS-J dan Protector RS6 Heavy Remote Weapon Station, kendaraan ini meluncurkan rudal Javelin dan berhasil mengenai target lambung tank pada jarak tepat 700 meter, 2.000 meter, dan hingga 3.250 meter. Kemampuan untuk berhasil menyerang target pada jarak tersebut menyoroti jangkauan yang lebih luas dan fleksibilitas taktis Javelin dalam banyak skenario pertempuran.
Uji coba di situasi nyata, menggarisbawahi kemampuan Javelin untuk dikerahkan dari berbagai platform kendaraan, mencapai keberhasilan dalam berbagai kondisi—siang, malam, dan jarak jauh, dengan sistem kendali peluncuran berkabel dan nirkabel.
Selain itu, UGV yang dipersenjatai dengan CROWS-J memfasilitasi penyebaran Javelin dari jarak jauh, menawarkan keuntungan operasional yang penting dengan memungkinkan keterlibatan target tanpa membuat operator terkena bahaya pertempuran. Evolusi menuju operasi yang lebih aman dan efisien adalah hasil dari pengembangan dan adaptasi berkelanjutan terhadap perubahan kebutuhan di medan perang modern.
Javelin Joint Venture (JJV), sebuah kolaborasi antara Raytheon dan Lockheed Martin, berupaya mengintegrasikan Javelin ke dalam sistem berteknologi maju untuk memperkuat kemampuan militer. Demonstrasi terbaru ini memperkuat gagasan untuk mengadaptasi Javelin ke berbagai platform otonom sebagai sebuah prioritas, membuka jalan bagi operasi yang lebih aman dan mudah beradaptasi di masa depan.
FGM-148 Javelin punya jarak tembak maksimum 4.500 meter dan jarak tembak efektif 2.000 meter. Apa yang membuat Javelin begitu istimewa? Rahasianya terletak dari ‘kepintaran’ pada sistem pengunci sasaran yang mampu mengirimkan perintah ke seeker yang mengunci sasaran. Setelah rudal meluncur, seeker section pada bagian depan rudal mengambil alih seluruh kinematik rudal dan mengarahkannya ke sasaran, independen dari penembak kecuali ada interupsi dari si penembak itu sendiri. (Bayu Pamungkas)
Rudal Javelin Sukses Diluncurkan dari Robot Tank