
Cairan Miss V Tertelan saat Seks Oral, Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasannya

Daftar Isi
Jakarta –
Saat orgasme, wanita juga mengeluarkan cairan ejakulasi dari vaginanya. Cairan ini disebut dengan air mani.
Meski memiliki tekstur yang mirip, tapi air mani yang keluar dari vagina tidaklah sama dengan cairan semen laki-laki. Air mani wanita biasanya kental dan tampak seperti susu, serta dihasilkan oleh kelenjar paraurethral atau skene di uretra.
Sedangkan semen merupakan campuran sperma dan cairan dari prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar bulbouretral. Cairan ini membantu sperma melakukan perjalanan ke sel telur untuk pembuahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika wanita mencapai klimaks lalu mengeluarkan air mani ketika seks oral, apakah berbahaya saat pasangannya menelan cairan tersebut? Dan apakah ada efeknya atau bahaya bagi kesehatan akibat itu?
Tentang Cairan Vagina
Dilansir laman Medical News Today, ejakulasi atau keluarnya air mani wanita dari uretra terjadi ketika orgasme. Adapun uretra merupakan saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh.
Yang disebut air mani perempuan terdapat dua jenisnya:
- Cairan kental yang tampak seperti susu mirip dengan semen pria. Cairan ini diproduksi oleh saluran skene atau yang kadang disebut prostat wanita. Analisis menunjukkan bahwa cairan ejakulasi wanita mengandung asam prostat fosfatase (PSA), yakni enzim yang ada dalam air mani pria yang membantu motilitas sperma. Selain itu, air mani ini biasanya juga mengandung fruktosa, salah satu bentuk gula.
- Cairan encer tidak berwarna dan tak berbau yang berasal dari kandung kemih. Cairan ini keluarnya dengan cara memancar dan kerap disamakan dengan urine, tapi keduanya berbeda, ya. Namun, beberapa penelitian kecil ada yang menemukan bahwa air mani jenis ini mengandung sedikit urine.
Wanita mengeluarkan cairan ini dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan air mani jenis yang kental. Dan cairan ini juga bisa mengandung PSA.
Selain itu, air mani wanita yang sehat umumnya pula mengandung berbagai komponen, termasuk asam sitrat, asam amino bebas, senyawa mineral, probiotik, elektrolit, protein, seng, lemak, kolesterol, dan vitamin B12.
Cairan yang keluar saat wanita orgasme adalah hal yang normal. Volume cairan yang dikeluarkan juga dapat berbeda tiap orangnya.
Apakah Aman Menelan Cairan Vagina?
Mengutip dari Man Matters, air mani wanita relatif aman jika tertelan. Cairan ini juga mengandung sejumlah komponen seperti probiotik hingga protein.
Namun perlu diingat, walau terdapat bakteri baik Lactobacillus di area miss V yang berfungs menjaga tingkat keasaman atau pH normal, ada pula bakteri jahat yang dikenal sebagai bakteri anaerob. Bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi di vagina yang tidak terjaga kebersihannya bisa menyebabkan penyakit vaginosis bakterial.
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Hari Nugroho, SpOG, juga menyebutkan bahwa bakteri baik di vagina belum tentu tetap baik jika sampai di rongga mulut. Karena bisa saja berubah menjadi bakteri yang tidak baik.
Begitu juga dengan bakteri di mulut. Bakteri yang baik mungkin berubah dan menjadi berbahaya jika berkembang di miss V.
Selain itu, harus tetap berhati-hati karena jika wanita mengidap penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi saluran kemih (ISK) maka penyakit itu dapat tertular melalui cairan dari kelaminnya.
Bukan cuma itu, seseorang juga bisa alergi air mani. Ini terjadi ketika sistem imun tubuh bereaksi terhadap protein di dalamnya. Kondisi ini disebut dengan Human Seminal Plasma Hypersensitivity (HSP).
Jadi, selama pasangan sehat yaitu tidak terkena PMS atau ISK, juga selama kamu tidak HSP maka menelan cairan ejakulasi wanita masih bisa dikatakan aman.
Nah, bagaimana nih buat kamu para pria yang sebelumnya kebingungan tentang efek menelan air mani perempuan, sekarang sudah paham bukan penjelasannya?
Cairan Miss V Tertelan saat Seks Oral, Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasannya
