
Lee Sun Kyun Meninggal, Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Terpapar Asap Briket

Jakarta –
CATATAN: Informasi ini tidak untuk ditiru atau menjadi inspirasi siapapun. Bagi yang sedang mengalami depresi dan munculnya keinginan bunuh diri, segera menghubungi profesional seperti psikolog, psikiater. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org.
Bintang film ‘Parasite’ Lee Sun Kyun meninggal dunia. Aktor 48 tahun itu ditemukan tak bernyawa dalam mobilnya, pagi hari, sekitar pukul 10:30 waktu setempat, Rabu (27/12/2023). Menurut laporan The Korean Herald, ada temuan briket arang dalam mobil yang memperkuat Lee Sun Kyun meninggal karena bunuh diri.
Polisi menyebut briket arang masih menyala dalam mobil. Pemeran drama seri Pasta itu sempat dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawanya tak tertolong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Identitasnya telah dikonfirmasi,” demikian keterngan polisi memastikan pria yang ditemukan tak bernyawa dalam mobil adalah Lee Sun Kyun, dikutip dari Soompi, Kamis (28/12).
Efek Fatal dari Briket
Dikutip dari LA Times, membakar briket arang di area tertutup atau dengan ventilasi minim, dapat menyebabkan keracunan karbon monoksida fatal. Sebuah studi federal menurut Depkes LA, di rentang tahun 1979 hingga 1986, terdapat 83 kematian di seluruh negeri yang disebabkan asap briket terkonsentrasi atau terperangkap di area tertutup.
Sebagian besar korban membakar arang di dalam kemah atau tenda. Korban jiwa juga terjadi di pemukiman.
Briket merupakan jenis bahan bakar padat dari campuran serbuk kayu, arang, batubara, limbah biomassa, atau bahan-bahan organik lain. Biasanya, dicetak menjadi bentuk tertentu, seperti bulat, segi empat, sampai silinder.
Secara umum, briket dipakai menjadi alternatif bahan bakar untuk memasak, pemanas ruangan, hingga produksi energi di berbagai industri.
Yang Terjadi pada Tubuh saat Terhirup Asap Briket
Pembakaran briket bisa menghasilkan asap dan gas beracun termasuk karbon monoksida dan sulfur dioksida. Hal ini berdampak pada sistem pernapasan dan gangguan kesehatan lain.
Dalam jumlah yang banyak, karbon monoksida bisa memicu efek fatal hingga kematian. Sementara sulfur dioksida mengakibatkan iritasi di bagian pernapasan.
Karbon monoksida, yang tidak berwarna dan tidak berbau, dapat menyebabkan keracunan dan bahkan kematian jika terhirup dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, sulfur dioksida dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan masalah kesehatan pernapasan.
Efek jangka panjang juga tidak bisa dihindari, partikel PM 2.5 dan PM10 bisa muncul dari pembakaran briket sehingga berisiko pada penyakit jantung sampai kanker.
Kelompok anak lebih rentan mengalami dampak negatif pemakaian briket, lantaran sistem pernapasan anak masih di fase berkembang. Paparan gas beracun maupun partikel PM 2.5 dan PM10 dari briket bisa menghambat pertumbuhan serta perkembangan fisik mereka, juga kognitifnya.
Mereka yang terpapar gas beracun dari briket di ruangan minim ventilasi, awalnya akan mengalami iritasi di mata, hidung, tenggorokan, sampai fatalnya menyerang sistem pernapasan yang bisa mengancam jiwa.
Lee Sun Kyun Meninggal, Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Terpapar Asap Briket
