
Pertama di Dunia! Ahli Bedah di New York Sukses Lakukan Transplantasi Mata

Jakarta –
Ahli bedah di New York, AS, berhasil melakukan transplantasi bola mata manusia pertama di dunia. Meski begitu, masih terlalu awal untuk menyimpulkan fungsinya berjalan dengan baik.
Transplantasi dilakukan pada Aaron James, pria yang mengalami kecelakaan kabel listrik dengan kondisi sebagian besar wajahnya mengalami luka serius, termasuk mata kiri.
Pakar bedah di NYU Langone Health mengumumkan keberhasilan transplantasi ini pada Kamis (9/11/2023). James kini tengah di fase pemulihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Rasanya enak. Saya masih belum memiliki gerakan apa pun di dalamnya. Kelopak mataku, aku belum bisa berkedip. Tapi saya mulai merasakan sensasinya sekarang,” kata James kepada Associated Press saat dokter memeriksa perkembangannya baru-baru ini.
“Anda harus memulai dari suatu tempat, harus ada orang pertama di suatu tempat,” tambah James, 46, yang berasal dari Hot Springs, Arkansas. “Mungkin Anda akan belajar sesuatu darinya yang akan membantu orang berikutnya.”
Saat ini, transplantasi kornea, jaringan bening di depan mata umum dilakukan untuk mengatasi jenis kehilangan penglihatan tertentu. Namun transplantasi seluruh mata termasuk bola mata, suplai darahnya, dan saraf optik penting yang harus menghubungkannya ke otak, dianggap sebagai langkah maju dalam upaya menyembuhkan kebutaan.
Apapun yang terjadi selanjutnya, operasi yang dilakukan James menawarkan para ilmuwan sebuah jendela yang belum pernah ada, tentang bagaimana menyembuhkan mata manusia.
“Kami tidak mengklaim bahwa kami akan memulihkan penglihatan,” kata Dr Eduardo Rodriguez, kepala bedah plastik NYU, yang memimpin transplantasi.
“Tetapi tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa kita sudah selangkah lebih dekat.”
Beberapa spesialis khawatir mata akan cepat mengerut seperti kismis. Sebaliknya, ketika Rodriguez membuka kelopak mata kiri James bulan lalu, mata berwarna hazel yang disumbangkan itu sama mirip seperti mata aslinya. Dokter melihat aliran darah yang baik dan tidak ada tanda penolakan.
Kini para peneliti telah mulai menganalisis pemindaian otak James yang mendeteksi beberapa sinyal membingungkan dari saraf optik sangat penting.
Seorang ilmuwan yang telah lama mempelajari cara mewujudkan transplantasi mata menyebut operasi ini menarik.
“Ini adalah validasi yang luar biasa,” kata Dr Jeffrey Goldberg, ketua oftalmologi di Universitas Stanford California.
Tantangannya adalah bagaimana menumbuhkan kembali saraf optik, meskipun penelitian pada hewan telah menunjukkan kemajuan, demikian menurut Goldberg. Dia memuji keberanian tim NYU dalam melakukan perbaikan saraf optik dan berharap transplantasi ini akan mendorong lebih banyak penelitian.
“Kami benar-benar berada di ambang jurang untuk dapat melakukan hal ini,” kata Goldberg.
James bekerja di sebuah perusahaan saluran listrik pada bulan Juni 2021 ketika dia tersetrum. Dia hampir mati. Bahkan, kehilangan lengan kirinya sehingga membutuhkan prostetik. Mata kirinya yang rusak sangat menyakitkan hingga harus diangkat.
Berbagai operasi rekonstruksi tidak dapat memperbaiki luka parah di wajah termasuk hidung dan bibirnya yang hilang.
Pertama di Dunia! Ahli Bedah di New York Sukses Lakukan Transplantasi Mata
