Jadi Sasaran Serangan Israel, Begini Nasib RS Terbesar di Jalur Gaza Sekarang

Jakarta –
Al-Shifa yang merupakan rumah sakit paling besar di Jalur Gaza kini tengah mengalami krisis. Beberapa jalan di dekat RS Al-Shifa menjadi sasaran serangan Israel. Tidak hanya menghancurkan akses, serangan tersebut juga menghancurkan properti dan infrastruktur.
Rumah sakit Al-Shifa mengalami banyak kerusakan, khususnya di departemen-departemen utama, termasuk departemen sinar X.
Tidak hanya itu, pada Senin dilaporkan bahwa pasukan Israel melakukan aksi serangan dengan menargetkan sistem panel surya yang menyediakan listrik ke departemen utamanya. Dengan hampir tidak ada bahan bakar yang tersisa, kini hanya masalah waktu rumah sakit terpaksa mematikan peralatan penting yang dibutuhkan pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Shifa merupakan target utama pasukan Israel yang menuding rumah sakit tersebut terletak di atas markas besar Hamas.
Salah seorang kepala bedah rumah sakit Dr Marwan Abusda menuturkan bahwa Al-Shifa biasanya menerima 210 pasien dalam kapasitas maksimal. Namun, krisis yang terjadi saat ini membuat 800 pasien menunggu untuk bisa dirawat.
“Di semua tingkatan, kita menghadapi bencana kesehatan,” ujar Marwan dikutip dari Aljazeera, Kamis (9/11/2023).
Doctors Without Borders (MSF) yang memberikan pasokan obat-obatan dan peralatan yang masih tersedia di Al-Shifa menuturkan bahwa dokter terpaksa harus mengoperasi pasien tanpa anestesi. Tidak hanya itu, karena kurangnya tempat tidur banyak dokter terpaksa harus melakukan operasi dengan pasien terbaring di lantai rumah sakit.
Kondisi ini membuat banyak pasien yang menjalani pembedahan berisiko tinggi mengalami infeksi.
“Kami memiliki sejenis cacing yang disebut lalat putih yang menutupi luka setelah operasi. Mereka biasanya muncul setelah satu hari,” cerita Marwan.
“Kami berusaha keras untuk memberikan layanan kepada pasien yang membutuhkan dialisis ginjal, katerisasi darurat, dan inkubator. Namun, kami hanya bisa memberikan layanan seminimal mungkin,” sambungnya.