Kabar Baik! Usia 15+ Bisa Skrining Kanker Gratis di Puskesmas, Begini Caranya

Jakarta

Kanker serviks menjadi salah satu penyumbang kematian terbanyak di Indonesia. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus. Dari total tersebut, sekitar 21 ribu kematian dilaporkan imbas minimnya deteksi dini, kebanyakan pasien didiagnosis saat sudah berada di stadium lanjut.

Padahal, kesembuhan jika kanker serviks ditangani pada fase stadium 1 dan 2 mencapai 90 persen. Kabar sebaiknya, pemerintah sudah menyediakan tes kanker serviks gratis di serial puskesmas. Ini juga berlaku untuk tes jenis kanker lain termasuk kanker paru dan payudara.

“Untuk mencegah kanker, hal yang utama harus dilakukan itu skrining minimal satu kali, karman itu kami berikan kesempatan untuk skrining pada masyarakat berusia 15 tahun ke atas. Diberikan kesempatan gratis untuk melakukan skrining satu kali,” beber Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI Eva Susanti, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pemeriksaan kanker serviks, disarankan bagi perempuan di usia 30 hingga 50 tahun.

“Jadi bisa langsung datang ke puskesmas, nanti akan dilakukan pemeriksaan. Saat ini ada beberapa puskesmas yang bisa melakukan deteksi dini menggunakan ultrasound (USG) dengan sadanis pemeriksaan payudara klinis melalui tenaga medis yang sudah kami latih,” sambungnya.

Khusus untuk kanker serviks, di DKI menurut Eva sudan bisa dilakukan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA test) dengan prosedur mengambil sampel sel dari leher rahim untuk memeriksa kemungkinan ada nya virus HPV pada DNA.

Ketika diketahui memiliki lesi atar benjolan yang mengarah ke kanker, langsung dilakukan krioterapi atju prosedur medis menggunakan caiar khusus yang membekukan dan membunuh sel tumor.

Terima kasih telah membaca artikel

Kabar Baik! Usia 15+ Bisa Skrining Kanker Gratis di Puskesmas, Begini Caranya