Dokter Israel Dikecam Keras usai Dukung Pengeboman RS di Gaza

Jakarta

Sekitar 100 dokter Israel disebut telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan militer untuk mengebom rumah sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina. Seruan ini memicu kecaman dari para dokter yang berada di Palestina.

Dalam surat terbuka berbahasa Ibrani, para dokter Israel menyebut bahwa RS Al-Shifa merupakan infrastruktur yang digunakan oleh Hamas.

“Organisasi teroris menggunakan rumah sakit sebagai markas mereka, selama bertahun-tahun warga Israel menderita akibat teror yang mematikan,” bunyi surat tersebut, dikutip dari Middle East Eye.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Penduduk Gaza menganggap perlu untuk mengubah rumah sakit menjadi sarang teroris untuk mengambil keuntungan dari moralitas Barat, merekalah yang membawa kehancuran pada diri mereka sendiri; terorisme harus dihilangkan di mana-mana. Menyerang markas teroris adalah hak dan kewajiban tentara Israel,” lanjut surat tersebut.

Surat tersebut juga mengatakan bahwa merupakan kewajiban bagi tentara Israel untuk menargetkan rumah sakit yang diduga digunakan untuk melindungi Hamas.

“Mereka yang menyamakan rumah sakit dengan terorisme harus memahami bahwa rumah sakit bukanlah tempat yang aman bagi mereka,” tulis para dokter Israel.

Surat terbuka itu mendapat kecaman luas di dunia maya, termasuk para dokter di Palestina. Salah satunya dari seorang ahli bedah Inggris-Palestina yang saat ini berada di Gaza, Ghassan Abu Sitta yang mengkritik pernyataan dokter Israel di media sosial X.

“100 dokter Israel menandatangani petisi yang menyerukan penghancuran semua rumah sakit di Gaza. Orang-orang baik dengan sikap perguruan tinggi yang baik. Mereka pasti mengambil sumpah Hipokrates yang sama seperti Harold Shipman,” tulisnya, merujuk pada seorang dokter Inggris dan pembunuh berantai yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2000.

Terima kasih telah membaca artikel

Dokter Israel Dikecam Keras usai Dukung Pengeboman RS di Gaza